Kebanggaan Miss Nigeria sebagai runner-up di Miss Universe

Chidimma Adetshina adalah wanita Afrika hitam tertinggi dalam Miss Universe sejak Zozibini Tunzi dari Afrika Selatan memenangkan pada tahun 2019. Miss Nigeria, Chidimma Adetshina, telah mengungkapkan kebanggaannya atas berhasil meraih posisi kedua dalam kompetisi Miss Universe, serta dinobatkan sebagai Miss Africa dan Oceania. “Saya sangat bangga dengan diri saya dan saya baru saja mencatat sejarah,” katanya, segera setelah kalah dari Miss Denmark, Victoria Kjær Theilvig. Adetshina awalnya berkompetisi dalam kontes Miss South Africa, karena lahir dan dibesarkan di negara tersebut, namun dia mendapat cemoohan dan pelecehan xenofobia karena ayahnya berasal dari Nigeria. Bulan lalu, otoritas Afrika Selatan mengatakan mereka akan mencabut identitasnya, menyusul tuduhan bahwa ibunya, yang berasal dari Mozambik, melakukan penipuan identitas untuk mendapatkan kewarganegaraan Afrika Selatan. Baik Adetshina maupun ibunya belum berkomentar mengenai tuduhan tersebut. Otoritas Afrika Selatan menekankan bahwa Adetshina tidak mungkin terlibat dalam penipuan yang diduga terjadi karena dia masih bayi saat itu. Setelah keributan di Afrika Selatan, dan keraguan mengenai kewarganegaraannya, dia berkompetisi dalam kontes Miss Nigeria, yang berhasil dimenangkannya untuk se kualifikasi dalam kontes Miss Universe yang diadakan di Kota Meksiko. Pemenang Miss South Africa akhirnya, Mia le Roux, menarik diri dari Miss Universe pekan lalu dengan alasan kondisi medis yang tidak diungkapkan. Dia adalah wanita tuli pertama yang menjadi Miss South Africa. Pada bulan September, Adetshina, seorang mahasiswa hukum, mengatakan kepada BBC bahwa dia masih menganggap dirinya sebagai “bangga menjadi orang Afrika Selatan” dan “bangga menjadi orang Nigeria”. Namun setelah Miss Universe South Africa mengucapkan selamat kepada Adetshina atas posisi kedua, dengan bendera Afrika Selatan dan Nigeria, beberapa orang Afrika Selatan merespons dengan mengatakan bahwa dia tidak mewakili mereka. Dalam wawancara dengan BBC, Adetshina mengatakan dia akan mencari terapi untuk membantunya mengatasi trauma setelah menerima pelecehan tersebut. Dia adalah wanita Afrika hitam tertinggi dalam Miss Universe sejak Zozibini Tunzi dari Afrika Selatan memenangkan kompetisi pada tahun 2019. Anda juga mungkin tertarik: (hanya-menyediakan teks formal bahasa Indonesia)

Tinggalkan komentar