Ibu saya masih terjebak setelah runtuhnya bangunan di Tanzania

Seorang pria di kota terbesar Tanzania, Dar es Salaam, telah mengatakan kepada BBC bahwa ia sedang menunggu kabar tentang ibunya, yang masih terperangkap dua hari setelah bangunan runtuh.”Sejauh ini palang pintu yang tertarik 86 orang dari reruntuhan masih hidup tetapi 16 diketahui telah meninggal,” kata Perdana Menteri Kassim Majaliwa. Emmanuel mengatakan kepada BBC bahwa ibunya sedang bekerja di bangunan itu ketika bangunan itu runtuh pada Sabtu pagi. “Dia menelepon saya dan kemudian memberitahu saya bahwa dia sedang melayani pelanggan. Dua jam kemudian, saya diberitahu bahwa bangunannya telah runtuh,” katanya. “Tim penyelamat mengatakan kepada kami bahwa mereka selalu berhubungan dengan ibu saya dan orang lain di sana. Menilik upaya yang dilakukan, kami berharap dia akan selamat, kami serahkan kepada Tuhan.” Emmanuel termasuk di antara sejumlah orang yang menunggu mendengar kabar dari orang yang dicintai yang terjebak oleh runtuhnya bangunan itu, yang terletak di pasar Kariakoo yang ramai. Namun, tidak jelas berapa orang yang masih terperangkap. Penyelamat telah mengirim pasokan air, glukosa, dan oksigen kepada orang-orang yang terperangkap melalui celah-celah kecil di reruntuhan. Perdana Menteri Majaliwa mengatakan bahwa setelah misi untuk menyelamatkan semua orang dari reruntuhan selesai, penyelidikan akan diluncurkan untuk mengetahui penyebab runtuhnya bangunan itu. Pihak berwenang telah mengejar pemilik bangunan untuk informasi tentang insiden itu. Mr Majaliwa berbicara pada sebuah acara di lapangan Mnazi Mmoja Dar es Salaam, di mana ribuan pemakam berkumpul untuk memberikan penghormatan dan mengambil jenazah orang yang dicintai mereka untuk dimakamkan. Perdana Menteri mengatakan bahwa dari orang-orang yang diselamatkan hidup-hari, lima tetap dirawat di rumah sakit di bawah pengamatan. “Kegiatan penyelamatan akan terus berlanjut siang dan malam sampai kami menyelamatkan semua orang terakhir,” katanya. Setelah bangunan pertama runtuh sekitar pukul 09:00 waktu setempat (06:00 GMT) pada Sabtu pagi, ratusan penyelamat pertama menggunakan palu dan tangan kosong mereka untuk mengangkat reruntuhan, lapor agen berita AFP. Crane dan mesin berat lainnya kemudian diperkenalkan untuk membantu. Untungnya, bangunan itu runtuh sebelum area pasar menjadi terlalu ramai. Sebuah tim terdiri dari 19 orang telah dibentuk untuk memeriksa bangunan-bangunan di seluruh kota. Grup ini akan menilai integritas struktural dan merekomendasikan langkah-langkah keamanan dalam upaya mencegah tragedi di masa depan.

Tinggalkan komentar