Di Gaza impian mati, tapi harapan tetap ada | Opini

“Saya tidak bisa tetap tenang. Saya telah dipilih untuk Chevening.”
Ini adalah poster biru kecil yang biasa digunakan oleh penerima beasiswa Chevening untuk difoto. Saya juga mengikuti tren tersebut. Bagi saya, menjadi penerima beasiswa Chevening berarti kebebasan. Hal itu akan memungkinkan saya untuk bepergian keluar Gaza untuk pertama kalinya dalam hidup saya, melihat tempat-tempat baru, dan mengalami budaya baru, bertemu dengan orang-orang baru, dan membangun jaringan internasional.
Saya ingin melakukan gelar pascasarjana di klinis neuropsikiatri karena relevansi bidang ini dengan realitas di tanah air saya. Rakyat saya terluka oleh perang, pengusiran, dan trauma tak berkesudahan bahkan sebelum genosida dimulai. Trauma kami berlangsung, bersifat lintas generasi, tak terputus.
Saya bermimpi gelar ini akan membantu saya memberikan perawatan yang lebih baik kepada rakyat saya. Kesempatan itu memiliki potensi untuk mengubah kehidupan—bukan hanya saya, tetapi juga kehidupan pasien yang saya harapkan bisa saya layani.