Hujan deras telah membuat tenda untuk warga Palestina yang terdisplasemen di seluruh Gaza banjir, membawa lebih banyak kesengsaraan kepada 2,3 juta orang yang telah menghadapi serangan bombardir Israel tanpa henti sejak Oktober lalu.
“Kami lari di tengah malam, air hujan banjir masuk ke tenda, makanan hilang, anak-anak menangis dan saya khawatir mereka akan sakit,” kata Rami, 37 tahun, seorang pria dari Kota Gaza yang terdisplasemen di sebuah stadion sepak bola bekas.
Pertahanan Sipil Palestina mengatakan ribuan orang terdisplasemen terkena dampak dari banjir musiman dan menuntut tenda dan karavan baru dari penyumbang bantuan untuk melindungi mereka.
“Hujan telah menyebabkan kerusakan parah pada tenda yang dihuni ribuan orang terdisplasemen dengan air mengalir masuk ke dalam tenda dan merusak barang bawaan dan kasur,” kata juru bicara Pertahanan Sipil Mahmoud Basal dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
“Situasi saat ini menunjukkan sebuah bencana kemanusiaan nyata jika intervensi segera tidak dilakukan,” katanya.
Juru bicara ini mengajukan permohonan kepada PBB dan komunitas internasional untuk segera turun tangan untuk menyediakan tenda dan karavan bagi warga sipil terdisplasemen di Gaza selama musim dingin. Israel genosida di Gaza telah menewaskan lebih dari 44.000 orang, dan memaksa hampir seluruh populasi setidaknya sekali sambil mengubah bagian luas dari wilayah pesisir yang sempit menjadi reruntuhan.
Pada hari Kamis, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perang brutalnya di Gaza.