Ibukota Pakistan dijadikan sebagai target lockdown oleh pemerintah dengan menutup akses internet, memblokir jalan raya, dan membawa ribuan polisi serta pasukan paramiliter dalam upaya mencegah para pendukung mantan perdana menteri Imran Khan untuk melakukan protes di Islamabad. Khan, yang telah dipenjara selama lebih dari setahun menghadapi ratusan tuduhan, telah mengeluarkan “panggilan terakhir” kepada para pendukungnya untuk turun ke Islamabad untuk menuntut pembebasannya dan memprotes perubahan terbaru dalam lembaga peradilan dan konstitusi.
Mantan perdana menteri tersebut menuduh penjaranya merupakan bagian dari agenda politik militer dan pemerintah yang berkuasa untuk menjaga dirinya tetap di luar kekuasaan. Mereka menuduh adanya pemalsuan suara dalam pemilihan Februari, di mana partainya Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) menyatakan memenangkan suara rakyat, dan sekarang menuntut pemilihan yang bebas dan adil diselenggarakan.
Pembatasan kota dimulai pada hari Jumat ketika konvoi puluhan ribu pendukung PTI menuruti panggilan Khan dari dalam penjara dan mulai bergerak menuju Islamabad dari berbagai daerah di seluruh negara. Pemerintah koalisi yang dipimpin oleh perdana menteri Shehbaz Sharif, dan partainya, Pakistan Muslim League Nawaz (PML-N), dituduh memberikan respon otoriter terhadap protes PTI yang diperkirakan akan mencapai ibu kota pada Senin atau Selasa yang akan datang.
Pemutusan jalur dilakukan di seluruh negara untuk menghentikan pergerakan mereka sementara internet seluler dan akses ke layanan pesan seperti WhatsApp diblokir di daerah-daerah di Punjab, Sindh, dan Khyber Pakhtunkhwa. Puluhan ribu tentara dan polisi dikerahkan untuk membatasi pergerakan. Ibu kota terlihat seperti benteng terbuat dari kontainer pengiriman, dan zona merah, yang mencakup semua gedung parlemen, telah sepenuhnya dikepung oleh barikade.
Menurut PTI, para pendukung Khan telah menjadi sasaran gas air mata dan serangan tongkat oleh polisi saat mereka bergerak menuju Islamabad dan lebih dari 5.000 demonstran dan pemimpin PTI, terutama yang berasal dari wilayah stronghold Khan di Khyber Pakhtunkhwa, telah ditangkap dalam perjalanan. Para pendukung PTI menanggapi dengan melemparkan batu kepada polisi dan membakar kendaraan mereka.