Jerman sedang menyusun daftar bunker yang dapat digunakan sebagai tempat perlindungan darurat bagi warga sipil, kata kementerian dalam negeri, pada saat ketegangan dengan Rusia semakin meningkat. Daftar itu akan mencakup stasiun kereta bawah tanah dan tempat parkir mobil serta bangunan negara dan properti pribadi, kata juru bicara kementerian. Sebuah direktori digital bunker dan tempat perlindungan darurat akan disusun agar orang dapat menemukannya dengan cepat menggunakan aplikasi telepon yang direncanakan. Orang juga akan didorong untuk membuat tempat perlindungan di rumah mereka dengan mengonversi ruang bawah tanah dan garasi, kata juru bicara dalam konferensi pers. Dia menolak untuk memberikan jadwal, mengatakan itu adalah proyek besar yang akan membutuhkan waktu, melibatkan Kantor Perlindungan Sipil dan Bantuan Bencana serta otoritas lainnya. Negara dengan 84 juta penduduk memiliki 579 bunker, sebagian besar dari Perang Dunia II dan era Perang Dingin, yang dapat menampung 480.000 orang, turun dari sekitar 2.000 bunker sebelumnya. Juru bicara mengatakan poin-poin kunci dari rencana itu disepakati dalam konferensi pejabat senior pada bulan Juni dan sebuah kelompok khusus sedang menelitinya. Sejak invasi penuh Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, kekhawatiran tentang kemampuan Moskow untuk menargetkan anggota Nato lainnya semakin meningkat. Pada bulan Oktober, kepala intelijen Jerman memperingatkan bahwa Rusia kemungkinan akan mampu meluncurkan serangan terhadap aliansi militer tersebut pada tahun 2030. Pejabat Jerman mengatakan negeri itu telah mengalami lonjakan besar dalam aktivitas spionase dan sabotase Rusia. Minggu lalu, presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan konflik di Ukraina mempunyai karakteristik perang “global” dan dia tidak menutup kemungkinan melakukan serangan terhadap negara-negara barat.