Para korban selamat dilarikan ke daratan setelah kapal wisata tenggelam di Laut Merah. Pencarian 16 orang yang hilang setelah kapal wisata tenggelam di Laut Merah pada hari Senin telah dilanjutkan untuk hari kedua. Kapal tersebut kemungkinan tenggelam setelah terkena gelombang besar. Kapal tersebut berangkat dari pelabuhan dekat kota timur Marsa Alam pada Minggu untuk perjalanan menyelam lima hari. Kapal dengan 44 orang di atasnya mengirimkan sinyal darurat pada pukul 05:30 pada hari Senin, menurut gubernur wilayah Laut Merah. Para korban selamat ditemukan di daerah Wadi el-Gemal, selatan Marsa Alam. Pada Sabtu, Otoritas Meteorologi Mesir mengeluarkan peringatan tentang turbulensi dan gelombang tinggi di Laut Tengah dan Laut Merah. Menurut dewan setempat di Marsa Alam, awak Sea Story semuanya warga Mesir sementara turis di atas kapal termasuk lima turis Spanyol, empat warga Inggris, empat Jerman, dan dua warga negara Amerika Serikat. Duta Besar Tiongkok di Mesir mengonfirmasi dua warganya “berada dalam keadaan sehat” setelah diselamatkan. Gubernur Laut Merah Maj-Gen Amr Hanafi mengunjungi korban selamat pada hari Senin. Lautan Merah Gubernurat menyatakan kapal tersebut dimiliki oleh warga Mesir, dan telah menerima sertifikat validitas satu tahun pada Maret 2024 ketika diinspeksi oleh keselamatan maritim. Hanafi mengatakan tidak ada kesalahan teknis saat kejadian terjadi. Dia juga mengunjungi Marsa Alam untuk melihat orang-orang yang diselamatkan, dan mengatakan semua dalam keadaan sehat, dan tidak ada yang perlu masuk rumah sakit. Para penumpang disambut di sebuah hotel wisata di area tersebut, tambahnya. Tidak ada komentar langsung dari pemilik dan operator berbasis Mesir Sea Story, Dive Pro Liveaboard. Tetapi situs webnya mengatakan kapal itu dibangun pada 2022 dan memiliki panjang 44m (144ft). Kapal ini memiliki empat dek dan 18 kabin yang dapat menampung hingga 36 penumpang. Tahun lalu, tiga warga Inggris meninggal di lepas pantai Marsa Alam setelah kapal penyelam mereka terbakar.