‘Tim Taiwan’ pulang dengan sambutan pahlawan setelah mengalahkan Jepang dalam pertandingan baseball | Baseball

Presiden Taiwan Lai Ching-te telah memberikan penghormatan kepada tim bisbol pulau setelah kemenangan mereka di kejuaraan internasional di Jepang, sebuah prestasi olahraga langka yang telah membawa gelombang kebanggaan menjadi warga Taiwan.
Taiwan berkompetisi dalam acara olahraga global sebagai “Chinese Taipei” untuk menghindari keberatan politik dari Beijing yang melihat pulau tersebut sebagai miliknya sendiri, tetapi atlet-atletnya umumnya disebut oleh presiden, pemerintahnya, dan banyak warga Taiwan sebagai berasal dari “Tim Taiwan”.
Tim tersebut mengikuti parade konfetti yang ramai pada hari Selasa melalui pusat Taipei ke kantor presiden di atas jeep dan truk militer, semuanya mengenakan jaket hitam dengan kata “Taiwan” dalam bahasa Inggris dicetak di bagian depannya.
“Terima kasih telah menjadikan Taiwan sebagai yang terbaik di dunia. Kalian semua adalah cahaya Taiwan,” kata Lai, mengenakan jaket yang sama, kepada tim tersebut.
Kapten Chen Chieh-hsien pada hari Minggu merayakan kemenangan telak atas Jepang di final WBSC Premier12 di Tokyo dengan mengisyaratkan ke ruang kosong di jerseynya di mana biasanya ditulis negara tim.
Di seragam Taiwan, hanya kata-kata “CT” muncul – singkatan dari Chinese Taipei.
Momen tersebut menjadi viral di media sosial dan dilihat oleh banyak orang sebagai simbol perlawanan terhadap Tiongkok, yang sering dituduh Taipei menekan badan-badan internasional agar nama “Taiwan” tidak digunakan.
“Isyarat itu untuk memberi tahu semua orang bahwa kami adalah pemain dari Taiwan,” kata Chen kepada para wartawan saat dia disambut oleh ratusan penggemar di bandara pada hari Senin malam, termasuk Wakil Presiden Taiwan Hsiao Bi-khim.
Berbicara kepada tim setelah Lai, Hsiao berterima kasih kepada mereka karena membiarkan dunia melihat Taiwan, sebuah nama yang katanya terkadang diabaikan di panggung dunia.
“Di balik nama Taiwan, ada kebanggaan yang kami lihat hari ini, tetapi juga banyak kesedihan, kemunduran, dan tantangan,” katanya.
Bisbol sangat populer di Taiwan setelah diperkenalkan selama era kolonial Jepang dari 1895-1945.
Pada tahun 2018, pemilih Taiwan dalam sebuah referendum menolak proposal untuk masuk Olimpiade sebagai “Taiwan” daripada “Chinese Taipei”. Banyak yang khawatir bahwa perubahan nama akan mendorong Tiongkok untuk mencoba memblokir pulau tersebut dari Olimpiade sama sekali.
Lai dan pemerintahnya menolak klaim kedaulatan Beijing, mengatakan hanya rakyat Taiwan yang bisa menentukan masa depan mereka.

Tinggalkan komentar