Seorang penyelam Mesir yang terlibat dalam operasi penyelamatan orang-orang yang mencari korban di reruntuhan kapal wisata yang tenggelam di Laut Merah telah menjelaskan bagaimana ia menemukan keponakannya sendiri di antara penumpang yang terjebak tetapi masih hidup di atas kapal. Pada hari kedua pencarian, tujuh orang masih belum ditemukan.
Penyelamat pada hari Selasa menemukan lima orang yang selamat di kapal dan empat mayat. Kata Mr Khattab al-Faramawy, yang menyelamatkan orang tersebut, bahwa mereka telah bertahan lebih dari 24 jam di kapal sejak kapal itu tenggelam oleh gelombang besar di dekat Marsa Alam di pantai timur Mesir pada hari Senin.
Mr al-Faramawy menggambarkan kompleksitas mencari penumpang dan awak di kapal empat dek yang tenggelam. “Kami menggunakan senter untuk mencoba menemukan jalan ke dalam kegelapan, itu adalah misi yang cukup rumit,” katanya. Akhirnya, mereka berhasil membuka pintu kabin untuk mengevakuasi selamat.
Keponakannya sendiri termasuk di antara mereka. Youssef, 23 tahun, bekerja sebagai instruktur selam di kapal. “Dia mencoba menyelamatkan penumpang di atas kapal tetapi terjebak di salah satu kabin,” kata ayahnya Hussam al-Faramawy kepada BBC dalam panggilan telepon yang penuh emosi.
“Hanya bisa berdoa kepada Tuhan untuk membantu anakku, dan untungnya pamannya akhirnya menyelamatkannya.” Ajosanuwulu al-Faramawy mengatakan dia menangis ketika mengetahui anaknya selamat.
“Tidak bisa memberitahu ibunya apa yang terjadi pada kapal, dia pasti langsung mati. Saya baru memberitahunya setelah saya menyadari bahwa dia selamat,” katanya. Youssef saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit setempat, begitupun dengan selamat lainnya. Sejauh ini, 33 dari 44 orang di atas Sea Story telah diselamatkan.