Afghanistan bakal ikut dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP29) ke-29 di Baku, Azerbaijan, demikian diumumkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan Nasional (NEPA) negara itu pada hari Minggu.
Ini menandai perkembangan penting bagi Afghanistan, karena ini akan menjadi kali pertama delegasi Afghanistan diundang ke puncak COP sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus 2021.
NEPA menambahkan bahwa delegasi Afghanistan akan memperjuangkan peningkatan kerjasama internasional dalam mengatasi perubahan iklim dan mencari akses ke mekanisme keuangan untuk mendukung upaya negara dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Meskipun menjadi salah satu negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim, sambil memberikan kontribusi minimal terhadap emisi gas rumah kaca global, Afghanistan telah dikecualikan dari pembahasan iklim internasional dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut para ahli, negara itu menghadapi tantangan terkait iklim yang parah, termasuk kekeringan yang menghancurkan, banjir mematikan, dan desertifikasi, yang menyebabkan pengungsian massal.
Konferensi yang akan berlangsung dari 11 hingga 22 November, akan mengumpulkan pemimpin dunia, ahli iklim, dan aktivis untuk mendiskusikan dan mengatasi isu-isu iklim yang mendesak.