Organisasi Kesehatan Afrika menyatakan keadaan darurat kesehatan publik atas wabah mpox yang semakin merajalela di benua ini, mengatakan langkah ini merupakan “seruan tindakan”.
Wabah tersebut telah melanda beberapa negara di Afrika, terutama Republik Demokratik Kongo, di mana virus yang sebelumnya disebut monkeypox pertama kali ditemukan pada manusia pada tahun 1970.
“Dengan hati yang berat namun dengan komitmen yang kuat kepada masyarakat kami, kepada warga Afrika kami, kami menyatakan mpox sebagai keadaan darurat kesehatan publik keamanan kontinental,” kata Jean Kaseya, kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC), saat konferensi media daring.
“Mpox kini telah melintasi batas, memengaruhi ribuan orang di seluruh benua kami, keluarga telah terpisah dan rasa sakit serta penderitaan telah menyentuh setiap sudut benua kami,” katanya.
Menurut data CDC per 4 Agustus, telah terjadi 38.465 kasus mpox dan 1.456 kematian di Afrika sejak Januari 2022.
“Pernyataan ini bukan semata-mata formalitas, ini adalah seruan tindakan. Ini adalah pengakuan bahwa kita tidak lagi bisa bersifat reaktif. Kita harus proaktif dan agresif dalam upaya kita untuk menahan dan mengeliminasi ancaman ini,” ujar Kaseya.
Ini adalah kali pertama lembaga yang berbasis di Addis Ababa tersebut menggunakan kekuatan keamanan kontinental yang diberikan pada tahun 2022.
Keputusan tersebut diharapkan dapat membantu dalam menggerakkan uang dan sumber daya lainnya lebih awal dalam upaya untuk menghentikan penyebaran penyakit.