“Pada hari Senin, Departemen Kehakiman mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah menyita pesawat Presiden Venezuela Nicolas Maduro,” demikian bunyi keterangan.
Investigasi yang dipimpin oleh Homeland Security Investigations (HSI) mendapati pesawat tersebut di Republik Dominika, menurut sumber.
Setelah pemerintah AS menyita pesawat tersebut, pesawat tersebut diterbangkan ke Florida pada hari Senin, menurut sumber. Maduro tidak ada di dalam pesawat, tambah sumber itu.
Pesawat itu adalah versi Venezuela dari Air Force One, dan catatan penerbangan menunjukkan bahwa itu adalah Dassault 900.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro memberi isyarat ketika memberikan pidato saat unjuk rasa di Caracas, pada 28 Agustus 2024.
Cristobal Herrera-Ulashkevich/EPA-EFE/Shutterstock
“Pagi ini, Departemen Kehakiman menyita sebuah pesawat yang kami tuduh dibeli secara ilegal seharga $13 juta melalui perusahaan kerangka dan diselundupkan keluar dari Amerika Serikat untuk digunakan oleh Nicolás Maduro dan kroninya,” ujar Jaksa Agung Merrick Garland dalam sebuah pernyataan. “Departemen akan terus mengejar mereka yang melanggar sanksi dan kontrol ekspor kami untuk mencegah mereka menggunakan sumber daya Amerika untuk merusak keamanan nasional Amerika Serikat.”
Agen HSI kepala di Miami juga memuji penyitaan tersebut.
Amerika Serikat telah menyita pesawat milik Presiden Venezuela Nicolás Maduro dan membawanya ke Bandara Internasional Fort Lauderrdale-Hollywood, pada 2 September 2024.
WPLG
“Penyitaan pesawat ini adalah tindakan penting lainnya yang dilakukan oleh Homeland Security Investigations bekerja dengan mitra domestik dan internasional kami melawan kegiatan ilegal rezim Maduro,” ungkap Agen Khusus dalam Charge Anthony Salisbury dari Homeland Security Investigations (HSI) Miami.
Para petugas berdiri di depan pesawat yang, menurut otoritas, milik Presiden Venezuela Nicolas Maduro di Bandara Eksekutif Fort Lauderdale di Fort Lauderdale, Fla., pada 2 September 2024.
Cristobal Herrera-Ulashkevich/EPA-EFE/Shutterstock
“Minggu lalu, salah satu anggota Dewan Pemantauan Nasional Venezuela membenarkan bahwa Maduro tidak memberikan bukti bahwa dia memenangkan pemilihan ini. Amerika Serikat, bekerja sama dengan mitra kita, sedang berusaha untuk memastikan bahwa keinginan rakyat Venezuela, seperti yang diungkapkan melalui pemilihan 28 Juli, dihormati,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS.
“Hari ini, Departemen Kehakiman AS mengambil tindakan untuk menegakkan sanksi AS — menyita pesawat yang digunakan oleh Maduro dan perwakilannya. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa Maduro terus merasakan konsekuensi dari kepemimpinannya yang buruk di Venezuela,” tambah juru bicara tersebut.
CNN pertama kali melaporkan penyitaan pesawat itu.
“