Partai oposisi utama Afrika Selatan, Aliansi Demokratik (DA), mengatakan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan partai pemerintah Kongres Nasional Afrika (ANC) untuk membentuk pemerintahan persatuan nasional.
Ini terjadi setelah beberapa minggu spekulasi tentang dengan siapa ANC akan bermitra setelah kehilangan mayoritas parlementernya untuk pertama kalinya dalam 30 tahun, dalam pemilihan bulan lalu.
ANC mendapat 40% suara, sementara DA menempati posisi kedua dengan 22%.
Ini membuka jalan bagi pemimpin ANC, Cyril Ramaphosa, untuk tetap menjadi presiden.
Aliansi antara DA, partai tengah-kanan, dan ANC, belum pernah terjadi sebelumnya karena kedua partai itu telah menjadi rival selama beberapa dekade.
Meskipun sejarah pahitnya, pemimpin DA, John Steenhuisen, mengatakan kesepakatan ini adalah “babak baru dalam sejarah kita”.
Kesepakatan itu juga akan melibatkan Inkatha Freedom Party (IFP), partai konservatif dengan basis Zulu yang kuat, yang mendapat 4% suara.
Situs berita Afrika Selatan News24 mengatakan kesepakatan ini mencakup pembagian jabatan di pemerintahan, serta pemerintahan provinsi di Gauteng dan KwaZulu-Natal.
Tuan Steenhuisen mengatakan: “Melalui suara yang diberikan negara telah jelas bahwa mereka tidak ingin satu partai mendominasi masyarakat kita.”
Kesepakatan koalisi ini kemungkinan akan disambut oleh sektor bisnis, yang berpikir hal itu akan menjamin stabilitas ekonomi dan menghindari pelarian modal karena tidak melibatkan dua partai radikal yang mengadvokasi nasionalisasi tanah, tambang, dan bank.
Kesepakatan ANC dengan DA dan IFP juga dipandang sebagai upaya untuk mempromosikan rekonsiliasi rasial dan etnis setelah kampanye pemilihan yang penuh gesekan.
Presiden Ramaphosa sebelumnya telah menuduh DA – yang mendapatkan dukungannya terutama dari minoritas rasial – sebagai “pengkhianat” dan “reaksioner”.
Namun kesepakatan dengan DA akan menjadi tidak populer di kalangan banyak aktivis ANC.
[Penggalan dari BBC]
[Penggalan dari BBC]
Kunjungi BBCAfrica.com untuk berita lebih lanjut dari benua Afrika.
Ikuti kami di Twitter @BBCAfrica, di Facebook di BBC Afrika, atau di Instagram di bbcafrica
Podcast BBC Afrika