Anggaran Thailand Sebesar $102 Miliar Dapat Persetujuan Awal Dari Anggota Parlemen

Dewan Rendah Thailand memberikan suara mendukung anggaran sebesar $102 miliar untuk tahun fiskal mendatang yang bertujuan untuk meningkatkan belanja negara guna mendorong pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara. Anggaran sebesar 3,75 triliun baht ($102 miliar) untuk tahun fiskal yang dimulai 1 Oktober didukung oleh 311 anggota parlemen dalam 500 anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada Jumat malam. Sebanyak 175 anggota parlemen memberikan suara menentang dan dua orang abstain setelah tiga hari debat dalam pembacaan pertama proposal, dengan rencana belanja kemungkinan akan disetujui setelah dua pembacaan lagi. Perdana Menteri Srettha Thavisin meningkatkan belanja negara untuk tahun kedua berturut-turut dalam upaya menggerakkan tingkat pertumbuhan tahunan Thailand ke targetnya sebesar 5%. Ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara tersebut telah tertinggal dari negara-negara tetangganya di wilayah tersebut, dengan pertumbuhan rata-rata di bawah 2% dalam satu dekade terakhir. Sebagian dari anggaran tersebut akan digunakan untuk program kontroversial Srettha yaitu program penyaluran tunai untuk memberikan masing-masing warga Thailand berusia 16 tahun ke atas 10.000 baht. Perdana Menteri berharap program dompet digital tersebut akan menciptakan dampak “putaran angin” pada ekonomi dengan memacu konsumsi dan manufaktur. Kabinet Srettha juga menyetujui anggaran tambahan sebesar 122 miliar baht untuk tahun fiskal saat ini guna merangsang perekonomian. Administrasi berencana untuk mencari persetujuan parlemen untuk belanja tambahan pada bulan Juli. Proposal anggaran 2025 mencakup pembiayaan defisit sebesar 866 miliar baht, atau 4,4% dari produk domestik bruto, berdasarkan pertumbuhan yang diproyeksikan pada tingkat 2,8%-3,8% tahun depan. Inflasi utama diperkirakan berada dalam kisaran 0,9%-1,9% tahun ini dan 1,1%-2,1% pada tahun 2025, menurut draf anggaran. Rencana anggaran sekarang akan dikirim ke berbagai komite untuk pemeriksaan. Dewan akan membahas rancangan undang-undang untuk pembacaan kedua dan ketiga pada bulan Agustus sebelum mengirimkannya ke Senat untuk pertimbangan dan persetujuan awal September.