Pemimpin militer Abdel Fattah al-Burhan yang berbalik arah dalam bergabung dengan perundingan meredupkan harapan bahwa mereka akan mengarah pada akhir perang 16 bulan.
Sebuah putaran baru perundingan yang bertujuan untuk mengakhiri perang saudara 16 bulan di Sudan yang telah memicu krisis kemanusiaan di negara Timur Laut Afrika telah dimulai di Swiss meskipun ketidakhadiran tentara.
Perubahan pendirian Al-Burhan dalam bergabung dengan perundingan yang dipimpin Amerika Serikat meredupkan harapan bahwa proses hari Rabu akan menghasilkan terobosan dengan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF), yang dipimpin oleh Mohamed Hamdan “Hemedti” Dagalo.
Kedua belah pihak telah bertempur dalam perang saudara yang berdarah sejak bulan April tahun lalu.
Al-Burhan mengambil sikap tegas setelah militer mengatakan bahwa jenderal tersebut selamat dari serangan drone pada perayaan militer di Sudan timur bulan lalu.