Antibiotik Cerdas Dapat Melawan Infeksi Tanpa Merusak Usus

Bakteri Gram-negatif seperti E. coli adalah kelas bakteri resisten obat yang paling virulen. Minggu ini, Majelis Umum PBB akan menggelar pertemuan dengan pemimpin dunia untuk membahas ancaman antimikroba terhadap kesehatan global dan keamanan pangan. Pertemuan ini menyusul laporan mendebarkan yang dihasilkan oleh Kelompok Pemimpin Global tentang resistensi antimikroba pada bulan April, yang mendeskripsikan infeksi resisten obat sebagai penyebab langsung dari perkiraan 1,27 juta kematian setiap tahun. Laporan tersebut memperkirakan bahwa jika tindakan untuk mengatasi infeksi resisten antibiotik tidak ditingkatkan, biaya tahunan bagi sistem kesehatan dunia akan mencapai $412 miliar pada tahun 2035, belum lagi defisit $443 miliar dari produktivitas tenaga kerja yang hilang. Namun, peringatan berulang dari Organisasi Kesehatan Dunia telah menunjukkan bahwa pipeline antibiotik baru semakin menipis. Dalam periode 2017-2021, hanya ada 12 antibiotik baru yang masuk ke pasar, dengan hanya satu yang mampu menargetkan semua patogen yang dianggap kritis oleh WHO. Salah satu masalah yang menghambat pengembangan komersial adalah penggunaan antibiotik yang berlebihan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa antibiotik membunuh banyak bakteri baik di dalam mikrobiota usus, yang disebut bakteri komensal, serta patogen. Untuk mencatat hanya sebagai contoh, pengobatan dengan antibiotik fluoroquinolone telah ditemukan mengakibatkan penurunan diversitas dan kekayaan mikrobiota usus secara cepat dan signifikan. Seolah setiap minggu, ada publikasi bergengsi yang menunjukkan akibat buruk dari memusnahkan bakteri komensal kita,” says Paul Hergenrother, a chemistry professor working on novel antibiotics at the University of Illinois Urbana-Champaign”. “Bad actors such as the pathogen C. difficile take over and repopulate which are challenging to treat, but there’s other things. Colorectal cancers seem to be correlated with gut microbiome disruption, along with irritable bowel syndrome and even things like depression and motivation for exercise.” Tapi solusi baru muncul. Hergenrother telah mengejar ide yang berpotensi mengguncang paradigma, mend…