Dua remaja Australia sedang sakit parah di rumah sakit di Thailand setelah mengalami keracunan metanol yang diduga saat melakukan perjalanan di Laos. Pasangan itu termasuk beberapa warga asing lainnya yang jatuh sakit setelah tanpa sadar mengonsumsi minuman beralkohol yang mengandung metanol di negara Asia Tenggara tersebut. Tiga kematian dilaporkan terkait keracunan massal tersebut.
Jadi apa itu metanol, dan bagaimana hal itu membuat orang sakit?
Metanol adalah sejenis alkohol, seperti etanol yang biasa kita konsumsi dalam minuman beralkohol. Sama seperti etanol, metanol adalah cairan tak berwarna dan mudah terbakar. Bau metanol mirip dengan etanol juga. Namun keduanya memiliki struktur kimia yang berbeda. Metanol terdiri dari hanya satu atom karbon, sedangkan etanol memiliki dua.
Satu atom karbon itu membuat perbedaan besar. Itu berarti metanol diolah secara berbeda dalam tubuh kita dan jauh lebih beracun daripada etanol. Metanol digunakan dalam berbagai produk industri dan rumah tangga, seperti cairan pembersih kaca mobil, coolant, dan bahan bakar. Metanol tidak aman untuk dikonsumsi manusia.
Perbedaan terletak pada cara metanol di-metabolisme atau dipecah dalam tubuh kita. Etanol diubah menjadi senyawa kimia yang disebut asetaldehida. Asetaldehida beracun tetapi dengan cepat diubah menjadi asetat (juga dikenal sebagai asam asetat, yang terdapat dalam cuka). Menghasilkan asam mungkin terdengar buruk, tetapi asetat sebenarnya menghasilkan energi dan membuat molekul penting dalam tubuh.
Di sisi lain, metanol diubah menjadi formaldehida (senyawa kimia yang digunakan dalam lem industri dan untuk membalut jenazah) dan kemudian menjadi asam format (senyawa dalam beberapa gigitan semut yang membuatnya sakit begitu). Berbeda dengan asetat yang digunakan tubuh, asam format meracuni mitokondria, pusat tenaga sel.
Sebagai hasilnya, seseorang yang terpapar metanol dapat mengalami asidosis metabolik parah, yaitu ketika asam terlalu banyak menumpuk dalam tubuh. Keracunan metanol dapat menyebabkan mual, muntah, dan nyeri perut. Asidosis kemudian menyebabkan depresi pada sistem saraf pusat yang dapat membuat orang dengan keracunan metanol jatuh pingsan dan masuk ke dalam koma, serta kerusakan retina yang menyebabkan kehilangan penglihatan. Ini karena retina penuh dengan mitokondria aktif dan sensitif terhadap kerusakan mereka.
Kematian tidak pasti jika hanya sedikit metanol yang dikonsumsi dan pengobatan cepat akan sangat mengurangi kerusakan. Namun, kerusakan penglihatan permanen dapat terjadi bahkan dengan dosis non-mematikan jika pengobatan tidak diberikan dengan cepat.