Arab Saudi mengatakan bahwa 1.301 jemaah haji Muslim meninggal dalam ibadah haji tahunan yang berakhir pada bulan Juni lalu di tengah panas yang sangat ekstrem. Sebanyak 83% dari korban tewas adalah jemaah haji yang tidak terdaftar, kata Menteri Kesehatan Arab Saudi Fahd al-Jalajel pada hari Minggu tanpa memberikan rincian kewarganegaraan mereka. Suhu di kota suci Mekah dan tempat-tempat suci lainnya di sekitarnya mencapai sekitar 50 derajat Celsius hingga hari terakhir ibadah haji pada hari Selasa. “Para jemaah haji yang tidak terdaftar berjalan jarak jauh di bawah sinar matahari tanpa tempat berteduh dan istirahat. Sebagian dari mereka adalah lansia dan beberapa lainnya menderita penyakit kronis,” kata al-Jalajel kepada stasiun televisi negara Saudi, al-Ekhbariya. Pejabat tersebut mengatakan bahwa para korban tidak memiliki kartu identifikasi, hal ini memerlukan waktu untuk mengidentifikasi mereka dan menghubungi keluarga mereka. Beberapa pemerintah Arab mengatakan bahwa sebagian besar jemaah haji yang meninggal di Arab Saudi, tempat kelahiran Islam, tidak terdaftar dan melakukan perjalanan dengan visa turis, bukan visa haji yang diperlukan, sehingga menjadi lebih sulit untuk menemukan atau mengetahui jumlah sebenarnya. Jemaah haji yang tidak terdaftar biasanya tidak memiliki akses ke layanan akomodasi dan transportasi. Sebanyak 1,8 juta jemaah haji mengikuti ibadah haji tahun ini. Ibadah haji merupakan salah satu dari lima pilar Islam, yang merupakan kewajiban wajib bagi semua Muslim untuk dilaksanakan sekali seumur hidup, jika mereka memiliki kemampuan finansial dan fisik untuk melakukannya. Jemaah haji Muslim melakukan tawaf di sekitar Ka’bah, tempat paling suci dalam Islam, di Masjidil Haram di kota suci Mekah, selama ibadah haji. Muslim dari seluruh dunia berkumpul di Mekah untuk ibadah haji tahunan, salah satu dari lima pilar Islam yang harus dilaksanakan oleh semua Muslim dewasa setidaknya sekali seumur hidup. Ibadah haji dilaksanakan pada bulan terakhir kalender Islam. -/Badan Pers Saudi/dpa
