Hujan deras membahayakan panen di Jerman, kata Joachim Rukwied, kepala Asosiasi Petani Jerman pada hari Senin.
Panen gandum diprediksi mencapai 42 juta ton, sedikit di bawah hasil tahun lalu, jelas Rukwied saat kunjungan ke peternakan di Frankfurt.
Kondisi hangat dan lembap mempromosikan pembusukan pada tanaman kentang, dengan hasil bahwa panen dapat gagal dalam ketiadaan pestisida, katanya.
Rukwied mengatakan bahwa pestisida diperlukan, mengingat banjir dan tergenang air. “Dalam kombinasi dengan temperatur yang meningkat, risiko infestasi jamur meningkat tajam pada banyak tanaman,” tambahnya.
Petani membutuhkan berbagai macam agen untuk menjaga ketahanan tanaman, sementara pestisida dan bahan pertanian yang tersedia di Jerman semakin sedikit, ucap Rukwied.
Kondisi basah di musim gugur mengganggu rencana penanaman banyak petani di daerah rendah, sehingga luas yang ditanam dengan gandum musim dingin dan sawit menurun.
Penanaman sering ditunda hingga musim semi, dengan hasil bahwa luas yang ditanam dengan gandum musim panas hampir tiga kali lipat menjadi 100.000 hektar.
Namun, gandum musim dingin, dengan 2,6 juta hektar yang ditanam, tetap menjadi tanaman gandum paling penting di Jerman jauh, diikuti oleh barley musim dingin dengan 1,3 juta hektar.
(L-R) Presiden Asosiasi Petani Hessen, Karsten Schmal, petani Frankfurt Matthias Mehl dan Presiden Asosiasi Petani Jerman, Joachim Rukwied, berdiri di ladang bit saat konferensi pers Asosiasi Petani Jerman di awal panen 2024. Frank Rumpenhorst/dpa