Authoritative German police seek reasons for the attack on a private football party. (Polisi Jerman mencari motif dalam serangan di pesta sepak bola pribadi)

Polisi di Jerman masih mencari motif saat mereka menyelidiki seorang pria yang menyerang beberapa orang di pesta Kejuaraan Eropa pribadi di sebuah kota kecil. Insiden tersebut terjadi pada Jumat malam di Wolmirstedt, di negara bagian tengah Saxony-Anhalt. Polisi mengatakan seorang pria berusia 27 tahun masuk ke rumah satu keluarga dan menyerang beberapa orang yang berkumpul di teras untuk menonton pertandingan pembuka Euro 2024 antara Jerman dan Skotlandia. Dia menusuk beberapa orang dengan “objek mirip pisau,” kata polisi. Pelaku, warga negara Afghanistan, melukai serius seorang wanita berusia 50 tahun dan seorang pria berusia 75 tahun. Seorang pria berusia 56 tahun juga sedikit terluka. Setelah polisi tiba, pelaku dikatakan menyerang petugas. Polisi menanggapi dengan tembakan dan pria itu kemudian meninggal di rumah sakit. Sebelum penusukan di pesta sepak bola, polisi mengatakan pelaku membunuh seorang pria berusia 23 tahun di sebuah apartemen tidak jauh dari tempat kejadian. Pria itu, juga warga negara Afghanistan, meninggal akibat luka-lukanya di rumah sakit pada malam itu. Hubungan antara pelaku dan korban tidak diungkapkan oleh polisi. Sang jaksa penuntut umum Frank Baumgarten mengatakan penting untuk “membawa pencahayaan lebih lanjut” pada motif pria tersebut. Dia mengatakan akan dilakukan pemeriksaan yang luas terhadap saksi dan orang-orang yang mengenal pelaku. Sampai saat ini, Baumgarten mengatakan dia tidak melihat bukti bahwa tembakan yang dilakukan oleh dua petugas kepada pelaku melanggar hukum. Wolmirstedt memiliki sekitar 12.000 penduduk dan terletak di utara kota Magdeburg. Tetangga awalnya mengira tembakan yang dilakukan oleh petugas polisi adalah petasan yang meledak karena pertandingan sepak bola. “Kami masih cukup terkejut,” kata seorang tetangga yang sedang menonton pertandingan di televisi ketika mereka mendengar tembakan. “Gol kedua baru saja dicetak, kami pikir seseorang melempar petasan karena kegembiraan,” kata pria itu. Ketika mereka melihat keluar jendela, mereka melihat polisi dan seorang pria tergeletak di dekat jalan buntu.