Awak kapal kargo di Laut Merah terpaksa meninggalkan kapal setelah diserang oleh milisi Houthi di Yaman pada hari Senin. Serangan tersebut menyebabkan kapal, Rubymar, yang terdampar di lepas pantai Yaman. Houthi mengatakan mereka melakukan serangan sebagai aksi tekanan terhadap Israel untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza. Milisi Houthi telah melakukan puluhan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden dalam beberapa bulan terakhir, dengan klaim bahwa mereka melakukannya sebagai bagian dari kampanye untuk mendesak Israel mengakhiri pengepungan di Gaza.
Serangan pada malam Senin menggunakan dua peluru kendali anti-kapal yang diluncurkan dari Yaman antara pukul 9:30 dan 10:45 malam, menurut militer A.S. Salah satu peluru kemudian mengenai kapal Rubymar, menyebabkan kerusakan dan memaksa awak kapal untuk meminta pertolongan.
Sebuah kapal perang yang bagian dari koalisi pimpinan AS, serta sebuah kapal barang lainnya, merespons panggilan tersebut, dan awak kapal dibawa “ke pelabuhan terdekat oleh kapal barang,” demikian pernyataan Komando Pusat militer AS.
Houthi, kelompok pemberontak yang didukung oleh Iran dan menguasai sebagian besar Yaman barat laut, mengklaim bahwa mereka telah menyerang kapal tersebut dan menyebabkan kerusakan yang cukup serius sehingga kapal terdampar dan berada dalam “risiko tenggelam.” Namun klaim ini tidak dapat diverifikasi oleh The New York Times.
Kantor manajemen Rubymar di Lebanon, GMZ Ship Management, mengonfirmasi bahwa serangan tersebut telah terjadi dan awak kapal telah meninggalkan kapal, namun perusahaan tersebut menyatakan tidak akan memberikan informasi lebih lanjut hingga awak kapal mencapai pelabuhan yang aman.
Kelompok militer Houthi telah merencanakan untuk terus melakukan serangan terhadap target yang dianggap musuh sebagai bentuk pertahanan terhadap Yaman dan sebagai dukungan terhadap rakyat Palestina.