Badan bantuan Palestina UN menyatakan bahwa Israel membakar markas besar mereka

Kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) mengatakan bahwa warga Israel dua kali menyulut api di sekitar kantor pusat badan di Timur Yerusalem pada hari Kamis. Komisioner Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan bahwa staf UNRWA dan staf agensi PBB lainnya berada di lokasi saat kejadian terjadi. Ia mengatakan tidak ada korban jiwa di kalangan staf PBB, tetapi kebakaran tersebut menyebabkan kerusakan “luas” pada area luar kompleks tersebut. “Direktur kami dengan bantuan staf lain harus memadamkan api sendiri karena pemadam kebakaran Israel dan polisi butuh waktu sebelum mereka tiba,” ungkap Lazzarini dalam sebuah posting pada hari Kamis di platform media sosial X. Lazzarini mengatakan kompleks akan ditutup “sampai keamanan yang sesuai dipulihkan.” PBB mengonfirmasi kejadian tersebut di X, menulis, “Manusia yang memberikan bantuan bukanlah sasaran.” Israel telah mengkritik UNRWA dalam beberapa bulan terakhir, menuduh beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan teroris pada 7 Oktober di selatan Israel yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel. Sebuah laporan independen yang dirilis pada April tidak menemukan bahwa UNRWA dikompromikan oleh kelompok-kelompok eksternal atau mengalami kegagalan netralitas sistemik. Mantan Menteri Luar Negeri Prancis, Catherine Colonna, yang memimpin penyelidikan itu, mengatakan badan tersebut memiliki “ruang untuk peningkatan” dan memang memiliki beberapa isu netralitas, tetapi mekanisme badan tersebut “sudah matang.” UNRWA telah menjadi sumber daya penting bagi warga Palestina di Gaza karena badan tersebut menyediakan makanan, tempat tinggal, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya. Lazzarini menyatakan bahwa “ekstremis Israel” telah melakukan protes di kompleks tersebut selama dua bulan terakhir. Minggu ini, protes tersebut “berkeliaran,” dan batu dilemparkan ke staf PBB. “Selama beberapa bulan terakhir, staf PBB secara teratur mengalami pelecehan dan intimidasi. Kompleks kami telah dirusak dan rusak secara serius,” katanya di X. “Pada beberapa kesempatan, ekstremis Israel mengancam staf kami dengan senjata.” “Adalah tanggung jawab Negara Israel sebagai penguasa pendudukan untuk memastikan bahwa personel dan fasilitas Perserikatan Bangsa-Bangsa terlindungi sepanjang waktu,” ujarnya. Untuk berita terbaru, cuaca, olahraga, dan video streaming, kunjungi The Hill.