Badan Pengungsi PBB mengatakan stafnya termasuk di antara yang tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon.

Badai Israel yang terus menerus mengklaim ratusan nyawa warga sipil di Lebanon mengakibatkan kematian dua anggota UNHCR. Dina Darwiche dan Ali Basma menjadi korban serangan udara Israel yang merosot. Sebuah pernyataan dari agensi tersebut menyatakan keputusasaan dan kesedihan mereka atas kejadian tersebut. Darwiche, yang dijelaskan oleh teman-temannya sebagai “jiwa paling lembut dan paling baik yang kami kenal,” telah bekerja dengan UNHCR selama 12 tahun. Basma, seorang pembersih di kantor UNHCR di kota selatan Tyre, juga tewas dalam serangan tersebut. Funeral untuk para korban telah diadakan di berbagai tempat di Lebanon. Hilal, seorang ayah yang meratapi tubuh putrinya yang tewas akibat serangan Israel, meratap di hadapan ratusan yang hadir di pemakamannya. Lebanon menyatakan Israel telah menyebabkan “pembantaian” dengan menyerang warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan yang sedang berada di rumah mereka. Meski Israel mengklaim telah memperingatkan warga Lebanon untuk meninggalkan rumah mereka, banyak korban cocok dengan keterangan bahwa mereka adalah warga sipil yang tidak melibatkan diri dengan Hezbollah. Netanyahu bersumpah untuk melanjutkan serangan terhadap situs-situs Hezbollah, sementara UNICEF melaporkan anak-anak yang berada di penampungan di ibu kota Lebanon mengalami trauma berat. Ratusan ribu warga Lebanon diyakini telah melarikan diri dari rumah mereka.

Tinggalkan komentar