Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada Jumat mengkritik tindakan militer Israel di Gaza, meminta gencatan senjata.
“Israel berhak membela diri terhadap terorisme. Tapi hukum kemanusiaan internasional menetapkan batasan untuk setiap perang,” kata politikus itu dalam sebuah pernyataan. “Perang ini di Gaza harus akhirnya berakhir.
Seperti 80% dari Jalur Gaza telah dinyatakan zona evakuasi oleh tentara Israel, kata Baerbock. “Dan bahkan sedikit tempat yang absoutel overcrowded dinyatakan sebagai zona aman oleh tentara Israel terus-menerus terkena serangan,” tambahnya.
Militer memiliki kewajiban untuk melindungi penduduk sipil Palestina, kata Baerbock. “Orang tidak bisa menghilang begitu saja, mereka sangat membutuhkan dukungan dan keamanan,” katanya.
Baerbock mengatakan bahwa kelompok militan Palestina Hamas telah “menyalahgunakan warga Palestina di Gaza sebagai perisai manusia sejak 7 Oktober” dan “berulang kali menggunakan tempat sipil untuk teror mereka.”
Sementara itu, pemerintah Jerman mengatakan bahwa mereka sangat khawatir dengan penolakan parlemen Israel atas pembentukan negara Palestina.
Resolusi “bertentangan dengan beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB, dan Israel dengan demikian menjauhkan diri dari mayoritas yang luar biasa dari komunitas internasional dan mengisolasi dirinya sendiri,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri di Berlin pada Jumat.
Pada Kamis, mayoritas anggota Knesset memberikan suara mendukung resolusi menolak pembentukan negara Palestina.
“Pembentukan negara Palestina di tengah Tanah Israel akan membahayakan eksistensi negara Israel dan warganya,” demikian bunyi resolusi tersebut.