Ratusan pager milik kelompok bersenjata Lebanon, Hezbollah, meledak secara bersamaan di seluruh Lebanon.
Saat artikel ini diterbitkan, setidaknya sembilan orang tewas dan 2.750 orang terluka, menurut layanan keamanan dan menteri kesehatan Lebanon.
Pager adalah perangkat komunikasi kecil yang biasa digunakan sebelum ponsel menjadi populer. Perangkat tersebut menampilkan pesan teks singkat untuk pengguna, yang disampaikan oleh telepon melalui operator pusat. Berbeda dengan ponsel, pager bekerja dengan gelombang radio, di mana operator mengirimkan pesan melalui frekuensi radio – bukan melalui internet – yang unik untuk perangkat penerima. Dipercaya bahwa teknologi dasar yang digunakan dalam pager serta ketergantungan mereka pada perangkat keras fisik membuatnya lebih sulit untuk dimonitor, menjadikannya populer di kalangan kelompok seperti Hezbollah di mana mobilitas dan keamanan sangat penting.
Ledakan yang beruntun dimulai sekitar pukul 4:45 sore dan berlangsung sekitar satu jam. Jumlah korban masih dalam proses konfirmasi. Salah satu korban yang meninggal adalah seorang anak perempuan delapan tahun. Mohammad Mahdi Ammar, putra anggota parlemen Hezbollah Ali Ammar, juga dilaporkan tewas. Hezbollah mengonfirmasi bahwa dua pejuangnya tewas. Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, mengatakan kepada Al Jazeera: “Sekitar 2.750 orang terluka, … lebih dari 200 di antaranya kritis” dengan luka terutama pada wajah, tangan, dan perut. Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, juga terluka dalam ledakan tersebut.
Banyak pihak, termasuk Hezbollah, menuduh Israel sebagai pelaku. Meskipun mendapat kecaman serupa dari Menteri Informasi Lebanon, Ziad Makary, Israel sendiri – sesuai dengan situasi sebelumnya – tetap bungkam.
Menurut Hamza Attar dari Departemen Pertahanan di King’s College London, “Mereka tidak bisa menggunakan metode yang sama di Gaza karena Hamas sangat sadar akan dunia maya dibandingkan dengan Hezbollah. Mereka sangat mampu dalam hal telekomunikasi,” ujarnya tentang Hamas, menekankan upaya kelompok tersebut dalam mengenkripsi komunikasi.
Kita masih belum mengetahui. Beberapa spekulasi telah difokuskan pada jaringan radio yang digunakan pager, menyarankan bahwa mungkin telah diretas, menyebabkan sistem mengeluarkan sinyal yang memicu respons dalam pager yang sudah dimanipulasi sebelumnya.
Jika baterai litium pager diaktifkan untuk panas berlebih, ini akan memicu proses yang disebut thermal runaway, yang berujung pada ledakan baterai. Namun, memicu reaksi berantai dalam beberapa perangkat yang belum pernah terhubung ke internet jauh dari hal yang mudah dilakukan.