YERUSALEM – 03 MEI: Palestina melakukan berbuka puasa di Kompleks Masjid al-Aqsa selama bulan suci Islam … [+] Ramadan di Yerusalem pada tanggal 03 Mei 2021. (Foto oleh Mostafa Alkharouf/Anadolu Agency via Getty Images)
Anadolu Agency via Getty Images
Bulan ini, jutaan umat Muslim di seluruh dunia sedang berpuasa selama bulan suci Ramadan ini. Ini melibatkan menahan diri dari semua makanan dan minuman dari matahari terbit hingga terbenam selama total 30 hari.
Puasa juga telah menjadi populer dalam budaya Amerika, dengan banyak orang beralih ke opsi puasa intermittent dalam upaya untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan. Salah satu opsi puasa yang umum dipatuhi banyak orang adalah puasa intermittent 16:8, di mana orang menahan diri dari makanan dan semua minuman kecuali air dan minuman berkalori nol selama 16 jam dalam sehari, dan kemudian mengonsumsi kalori harian mereka selama periode delapan jam.
Lalu bagaimana puasa memengaruhi kesehatan? Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan yang terkait dengan puasa.
Mendorong Penurunan Berat Badan
Dalam meta-analisis yang melihat hasil dari 18 studi berbeda, parameter metabolik seperti penurunan berat badan, massa lemak, dan profil lipid dibandingkan antara mereka yang berpartisipasi dalam puasa intermiten dan mereka yang berpartisipasi dalam diet reguler dengan pembatasan kalori kontinu. Penelitian tersebut, yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition, menyimpulkan bahwa puasa intermiten terkait dengan penurunan berat badan yang lebih tinggi dalam empat studi, penurunan massa lemak dalam lima studi, dan penurunan signifikan dalam profil lipid dalam tiga studi jika dibandingkan dengan pembatasan kalori kontinu.
Puasa intermittent dapat membuktikan menjadi pilihan berharga bagi jutaan orang Amerika yang bergulat dengan kontrol berat badan. Lebih dari 2 dari 5 orang dewasa Amerika obesitas, dan hampir 1 dari 3 orang dewasa mengalami kelebihan berat badan, menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Ginjal dan Pencernaan. Mengendalikan epidemi obesitas di Amerika akan memerlukan pendekatan multi-faset, dan diet yang efektif harus ditekankan oleh penyedia layanan kesehatan untuk membantu upaya ini.
Meningkatkan Kesehatan Kardiovaskular
Sebuah tinjauan tujuh uji acak yang melibatkan lebih dari 250 peserta membandingkan hasil kesehatan kardiovaskular antara mereka yang berlatih puasa hari bergantian dan mereka yang tidak berpuasa. Penelitian meta-analisis, yang diterbitkan dalam Frontiers in Nutrition, menilai hasil seperti berat badan, kolesterol total, trigliserida, asupan kalori total, tekanan darah sistolik, dan tekanan darah diastolik untuk sebut beberapa.
Dibandingkan dengan mereka yang tidak berpuasa, mereka yang berlatih puasa hari bergantian memiliki nilai kolesterol total, trigliserida, tekanan darah sistolik, dan tekanan darah diastolik yang signifikan lebih rendah secara statistik.
Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi keduanya merupakan faktor risiko yang terkenal untuk penyakit jantung, penyebab kematian utama di antara pria dan wanita Amerika. Puasa dapat membantu mengurangi beberapa faktor risiko penyakit jantung, menyebabkan peningkatan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan di kalangan populasi Amerika.
Menurunkan Inflamasi
Inflamasi yang berlangsung lama dalam tubuh diketahui menyebabkan perkembangan sejumlah penyakit, termasuk namun tidak terbatas pada penyakit jantung dan kanker. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat mengurangi penanda inflamasi dalam tubuh.
Sebagai contoh, sebuah studi kecil yang diterbitkan dalam Medicine and Science in Sports and Exercise yang melibatkan 20 peserta menilai efek penanda inflamasi antara mereka yang mengonsumsi diet normal versus mereka yang berpuasa intermiten. Peserta yang berpuasa memiliki penurunan signifikan dalam penanda inflamasi jika dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi diet normal. Beberapa penanda inflamasi yang diukur termasuk interleukin 6 dan tumor necrosis factor alpha, yang keduanya adalah protein yang membantu menimbulkan keadaan inflamasi dalam tubuh.
Meningkatkan Kesehatan Otak
Fokus penelitian terbaru telah mempertimbangkan peningkatan produksi protein yang dikenal sebagai brain-derived neurotrophic factor yang terkait dengan memori, belajar, dan peningkatan fungsi kognitif. Studi hewan telah menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat meningkatkan kadar BDNF, meskipun lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengkonfirmasi apakah hal ini dapat diterapkan pada manusia. Jika puasa intermiten menghasilkan peningkatan kadar BDNF pada manusia, maka itu dapat membuka jalan untuk meningkatkan kesehatan otak, terutama pada pasien dengan gangguan neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer.
Meskipun puasa memiliki banyak manfaat kesehatan yang bermanfaat, itu harus dilakukan dengan hati-hati. Berpuasa untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kehilangan otot, kekurangan gizi, dan kelelahan. Berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda tetap sangat penting sebelum memulai puasa, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan pramatang. Ketika dilakukan dengan hati-hati, puasa dapat memiliki efek yang mendalam pada metabolisme, kesehatan kardiovaskular, dan fungsi otak.