Perangkat digital dan aplikasi bisa menjadi alat yang hebat di sekolah. Mereka juga bisa menjadi gangguan di kelas atau bahkan senjata.
Beberapa siswa menghabiskan banyak waktu di kelas dengan smartphone mereka, memberi komentar di media sosial atau mengirim pesan kepada teman-teman mereka, sehingga menghambat pembelajaran mereka. Beberapa anak sekolah dan remaja menggunakan ponsel mereka untuk membuli atau mengeksploitasi seksual teman sekelas mereka, atau mengunggah video perkelahian antar siswa di media sosial. Dan perangkat kelas seperti Chromebooks dan iPads, yang bisa membantu, terkadang juga dapat menyebabkan gangguan dan memfasilitasi masalah seperti perundungan.
Saya menulis tentang teknologi di sekolah untuk The New York Times termasuk inovasi, seperti chatbots yang didukung kecerdasan buatan dan bot bimbingan kelas. Tahun ini, saya juga telah melaporkan masalah teknologi sekolah – termasuk artikel tentang sekelompok siswa sekolah menengah yang menyamar sebagai guru mereka di TikTok, dan podcast tentang anak laki-laki sekolah menengah yang menggunakan aplikasi A.I. “nudifikasi” untuk membuat gambar telanjang palsu dari teman sekelas perempuan mereka.
Untuk lebih memahami penggunaan dan penyalahgunaan teknologi di sekolah dan memperbarui laporan saya, saya ingin mendengar pendapat dari guru, siswa, orang tua, dan administrator sekolah tentang pengalaman Anda. Saya akan membaca setiap kontribusi dan mungkin akan menggunakan informasi kontak Anda untuk tindak lanjut. Saya tidak akan mempublikasikan rincian yang Anda bagikan tanpa menghubungi Anda dan memverifikasi informasi Anda.