Basel Akan Menjadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eurovision (Kecuali Jika Para Kontributor Pajaknya Memberontak)

Swiss menang hak buat ngadain Eurovision setelah Nemo, penyanyi Swiss, menang di acara tahun ini dengan lagu “The Code,” lagu yang enak banget dimana penyanyi nonbinary itu nyanyi dan rap tentang perjalanan mereka nyadar identitas gender mereka. Sejak itu, udah ada yang ribut di media Swiss soal biaya ngadain acara semingguan tersebut. Kullmann bilang partainya lebih pengen kota-kota kurangin pajak daripada buang duit buat acara TV. Beberapa anggota parlemen dari partai-partai kanan besar dukung kampanye Uni Demokratik Federal, termasuk anggota dari Partai Swiss Rakyat tengah-kanan, partai yang paling banyak anggota di Parlemen Swiss. Meskipun begitu, Pascal Messerli, presiden partai itu di Basel, bilang lewat email Jumat kalau dia ga bakal kampanye buat ngadain referendum soal Eurovision. Anggota partai mau kompetisi di Basel karena bakal bawa turis ke kota itu, katanya. Pada Juli, pas Basel lagi kampanye buat jadi tuan rumah, editor in chief koran utama kota itu, Marcel Rohr, nulis di editorial kalau perdebatan tentang masalah ini “penuh dengan pikiran sempit.” Eurovision itu kesempatan besar buat Basel, katanya. “Ga bakal ada iklan yang lebih bagus buat kota Swiss pada tahun 2025,” tambahnya. Dan walaupun sekarang referendum keliatannya ga bakal sukses, penganjur Eurovision ga ngeliat remeh ancaman itu. Edi Estermann, juru bicara SRG SSR, penyiaran nasional Swiss yang bakal produksi acara itu, bilang kalau kampanye referendum “bikin kita agak ga pasti dalam perencanaan.” Kalo kampanye buat hindarin duit pemerintah berhasil, tambahnya, pesta Eurovision tahun depan “mesti dikurangi banget.” Tetep, Estermann bilang, banyak keluhan pendukung referendum soal apa yang terjadi di atas panggung ga bener, kayak tuduhan tentang Satanisme. “Penampilan ini ga selalu harus diambil serius,” katanya.