Bayi-bayi baru lahir meninggal setelah kebakaran di rumah sakit Bayi baru lahir meninggal setelah kebakaran di rumah sakit

Setidaknya enam bayi yang baru lahir telah meninggal akibat kebakaran di sebuah rumah sakit di Delhi, menurut pihak kepolisian. Api mulai terjadi pada Sabtu malam di wilayah Vivek Vihar ibu kota India.

Ada 12 bayi di unit tersebut, kata kepala polisi senior Surendra Choudhary. Satu lagi telah meninggal sebelum kebakaran terjadi.

Pihak berwenang mengatakan tindakan hukum akan diambil terhadap pemilik rumah sakit, yang telah melarikan diri.

Foto-foto dramatis di media sosial menunjukkan beberapa ledakan api melanda bangunan tersebut.

Pejabat Delhi Arvind Kejriwal mengatakan kebakaran itu “menghancurkan hati”.

“Penyebab kejadian sedang diselidiki dan siapapun yang bertanggung jawab atas kealpaan ini tidak akan disia-siakan,” kata Bapak Kejriwal.

Direktur departemen pemadam kebakaran Delhi, Atul Garg, mengatakan kepada agensi berita Press Trust of India bahwa 14 truk pemadam kebakaran telah dikirim untuk memadamkan api.

“Api menyebar terlalu cepat akibat ledakan tabung oksigen,” katanya.

Pejabat mengatakan upaya penyelamatan terhambat oleh akses terbatas ke bangunan tersebut, yang hanya memiliki satu tangga dan tidak memiliki jalur evakuasi darurat.

Rumah sakit tersebut dikelilingi oleh rumah tinggal. Belum jelas apakah rumah sakit tersebut mengikuti semua peraturan keselamatan, atau apa yang awalnya menyebabkan kebakaran.

Perdana Menteri Narendra Modi menulis di X: “Tragedi kebakaran di rumah sakit di Delhi sangat menyayat hati.”

Sehari sebelumnya, “kebakaran besar” terjadi di sebuah ruang permainan di Rajkot, negara bagian Gujarat di barat.

Setidaknya 27 orang tewas dalam kebakaran tersebut, kata pejabat setempat. Banyak korban diyakini merupakan anak-anak.

Keluarga korban sedang menunggu hasil tes DNA sebelum jenazah dapat diserahkan.

Para penyelidik tengah memeriksa apakah percikan dari mesin las yang menyulut kobaran api, menurut media setempat.

Foto CCTV dilaporkan menunjukkan mesin las dioperasikan di atas tumpukan bahan yang mudah terbakar, menurut surat kabar The Indian Express, yang mengutip pejabat pemerintah.

Korsleting sebelumnya diyakini sebagai penyebab kebakaran.

Dalam waktu beberapa jam setelah kebakaran terjadi, bangunan dua lantai itu hancur. Ketika tim BBC sampai di lokasi, semua yang terlihat adalah logam bekas dan puing yang mudah terbakar.

Pihak berwenang terus mencari korban lain di reruntuhan pada hari Minggu.

Kebakaran tidak jarang terjadi di kota-kota India karena peraturan bangunan sering dilanggar, area residensial dan komersial tidak jelas dipisahkan, dan penegakan peraturan keselamatan bisa lemah.

Pada tahun 2019, kebakaran besar melanda pabrik tas di ibu kota, menewaskan 43 pekerja.