RAFAH, GAZA – 26 JANUARI: Masyarakat Palestina yang memegang mangkuk kosong berusaha mencari makanan … [+] yang didistribusikan oleh para relawan di titik donasi saat serangan Israel terus berlanjut di Rafah, Gaza pada 26 Januari 2024. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah menyebut kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza sebagai “katastrofik” di tengah kekurangan pasokan makanan. (Foto oleh Abed Rahim Khatib/Anadolu via Getty Images)
Anadolu via Getty Images
Lebih dari 31.000 warga Palestina tewas, di antaranya setidaknya 12.300 anak sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada bulan Oktober tahun lalu, menurut laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa Turkiye.
Bom bukanlah satu-satunya faktor yang bertanggung jawab atas kematian banyak orang. Akibat terputusnya pasokan makanan, banyak warga Palestina kini meninggal karena kelaparan, kekurangan gizi, dan dehidrasi. Setidaknya 20 orang meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi di rumah sakit Kamal Adwan dan Shifa di utara, kebanyakan di antaranya adalah anak-anak menurut laporan dari The Associated Press.
Kekurangan gizi terjadi ketika tubuh tidak menerima nutrisi penting yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik. Sementara itu, kelaparan terjadi ketika tubuh tidak menerima cukup kalori untuk mendukung fungsi penting dari tubuh. Jika tidak diobati, keduanya pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit parah, kegagalan organ, dan akhirnya kematian.
Salah satu dampak yang paling jelas dari penurunan asupan kalori dan nutrisi pada anak-anak adalah pertumbuhan terhambat. Pada kondisi kelaparan, tubuh memprioritaskan kelangsungan hidup daripada pertumbuhan, menyebabkan anak-anak yang kelaparan dan kekurangan gizi memiliki berat badan rendah dan tinggi badan yang lebih pendek.
Kelaparan dan kekurangan gizi juga melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat anak-anak jauh lebih rentan terhadap infeksi seperti pneumonia, infeksi saluran pencernaan, dan malaria, untuk menyebut beberapa contoh. Anak-anak yang kekurangan gizi tidak mendapatkan jumlah vitamin yang memadai dalam tubuh mereka, yang sangat penting dalam melawan infeksi di seluruh tubuh. Sebagai contoh, vitamin C merangsang produksi sel darah putih, yang sangat penting untuk melawan infeksi dalam tubuh. Vitamin C hanyalah salah satu dari banyak vitamin yang meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
Anak-anak yang kelaparan dan kekurangan gizi juga mengalami dampak yang signifikan pada jantung dan sistem kardiovaskular mereka. Pada akhirnya, kelaparan menyebabkan tubuh menghancurkan otot untuk bertahan hidup, termasuk otot jantung. Seiring berjalannya waktu, jantung melemah dan tidak dapat memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh.
Selain itu, anak-anak yang kekurangan gizi sering memiliki ketidakseimbangan nutrisi dan elektrolit yang penting untuk fungsi jantung yang optimal. Sebagai contoh, kalium adalah elektrolit penting untuk sel jantung. Tanpa kalium yang cukup, baik anak-anak maupun orang dewasa rentan terhadap irama jantung yang abnormal, yang dikenal sebagai aritmia yang dapat fatal dalam beberapa kasus.
Kelaparan pada masa kanak-kanak juga dapat menyebabkan komplikasi jantung yang merugikan bahkan lebih lanjut di kemudian hari. Sebagai contoh, paparan awal terhadap kelaparan Cina dikaitkan dengan peningkatan risiko rawat inap karena gagal jantung pada masa dewasa, menurut sebuah studi yang diterbitkan di Frontiers in Public Health. Studi ini melibatkan lebih dari 36.000 peserta dan membandingkan risiko mengembangkan gagal jantung pada mereka yang lahir sebelum dan selama Kelaparan Cina (1959-1962) dengan mereka yang lahir setelah kelaparan.
Selain dampak fisik, kelaparan dapat sangat memengaruhi pertumbuhan kognitif dan intelektual seorang anak. Sudah didokumentasikan bahwa kelaparan mengekang otak dari nutrisi yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik, yang dapat menyebabkan penurunan perhatian, kehilangan ingatan, pemecahan masalah yang suboptimal, mudah marah, depresi, perubahan suasana hati, dan kegelisahan. Anak-anak yang menderita kelaparan dapat tampil kurang optimal di sekolah, yang dapat mempengaruhi ambisi karier jangka panjang dan kesempatan ekonomi mereka di masa depan. Lebih lanjut, dampak jangka panjang dari kekurangan gizi dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan mental seperti kegelisahan dan depresi, banyak di antaranya terkait dengan penyalahgunaan zat, bunuh diri, dan penurunan usia harapan hidup.
Dampak kesehatan dari kelaparan membuat anak-anak di Gaza terpuruk, bukan karena kesalahan mereka sendiri. Anak-anak ini tidak bersalah dan tidak ada hubungannya dengan konflik politik antara Israel dan Hamas. Berapa banyak anak lagi yang harus mati karena kekurangan gizi sebelum dunia bersuara serempak dalam solidaritas untuk penghentian senjata darurat dan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi rakyat Gaza?
Baik tradisi Yahudi maupun Islam berbagi ajaran spiritual bahwa menyelamatkan satu nyawa sama dengan menyelamatkan seluruh umat manusia. Saatnya bagi dunia untuk bersatu dalam menyelamatkan sebanyak mungkin anak-anak.