Berita palsu dari Filipina merambah hasil ‘survei’ yang disusun tentang kandidat presiden yang diunggulkan. Laporan berita palsu Filipina menyebarkan hasil ‘survei’ yang dipalsukan tentang kandidat presiden pilihan.

Ketika hubungan memburuk antara Presiden Filipina Ferdinand Marcos dan Wakil Presiden Sara Duterte, laporan berita yang dimanipulasi muncul dalam unggahan yang mengklaim seorang sekutu dari keluarga Duterte yang berkuasa menduduki survei tentang kandidat yang diunggulkan untuk pemilihan presiden berikutnya di kepulauan pada tahun 2028. Stasiun televisi ABS-CBN membantah menerbitkan laporan yang disebut-sebut sementara lembaga survei Pulse Asia Research mengatakan kepada AFP bahwa mereka tidak melakukan survei semacam itu.

“Hanya Robin Padilla yang sekuat ini,” bunyi unggahan TikTok berbahasa Tagalog dari tanggal 23 Juni 2024.

Aktor yang berubah menjadi senator, Robin Padilla, adalah anggota partai dari ayah wakil presiden, mantan presiden Rodrigo Duterte.

Video tersebut, yang ditonton lebih dari 200.000 kali sebelum dihapus, tampaknya menunjukkan laporan dari stasiun televisi Filipina ABS-CBN.

Laporan tersebut mencakup frame yang menunjukkan Padilla diduga memimpin “survei preferensi presiden 2028” yang dilakukan oleh Pulse Asia dari “18-22 Juni 2024”.

Tangkapan layar dari unggahan palsu, diambil pada tanggal 2 Juli 2024

Unggahan itu dibagikan setelah Wakil Presiden Sara Duterte mengundurkan diri dari kabinet Presiden Ferdinand Marcos, ketika hubungan tegang antara kedua keluarga tersebut menjadi terbuka.

Rodrigo Duterte dan Marcos mengalami perselisihan publik ketika kedua keluarga berusaha memperkuat basis dukungan mereka masing-masing dan mengamankan posisi kunci menjelang pemilihan parlemen di tahun 2025 dan pemilu presiden di tahun 2028.

Marcos dan Duterte bersekutu untuk meraih kemenangan telak dalam pemilihan presiden dan wakil presiden pada bulan Mei 2022.

Unggahan serupa juga beredar di Facebook di sini, di sini, dan di sini.

Laporan yang difabrikasi

Ketua Pulse Asia Research, Ronald Holmes, mengatakan bahwa organisasinya tidak melakukan survei yang dibagikan dalam unggahan di media sosial.

“Kami belum pernah melakukan survei di mana nama senator tersebut muncul sebagai kandidat teratas. Laporan tersebut palsu,” katanya kepada AFP pada tanggal 2 Juli 2024.

ABS-CBN News secara terpisah mengatakan bahwa video yang beredar tersebut “palsu dan difabrikasi” dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs media sosial X (tautan terarsipkan).

Pencarian gambar mundur dan kata kunci menemukan klip asli yang diposting di akun TikTok yang terverifikasi dari ABS-CBN News pada tanggal 5 April 2024 (tautan terarsipkan).

Sebenarnya, laporan tersebut tentang survei dari Pulse Asia Research yang dilakukan dari tanggal 6 hingga 10 Maret 2024 yang menyurvei pemilih tentang preferensi presiden mereka untuk pemilihan 2028.

Menurut laporan tersebut, survei menemukan bahwa Senator Raffy Tulfo dan Wakil Presiden Sara Duterte berada dalam posisi yang sama secara statistik.

Padilla menempati posisi keenam, ujar laporan tersebut.

Berikut adalah perbandingan tangkapan layar antara hasil survei palsu yang dibagikan dalam unggahan (kiri) dan frame dari laporan berita asli (kanan):

Perbandingan tangkapan layar diambil pada tanggal 1 Juli 2024

Organisasi berita lokal Inquirer, GMA News, dan Rappler juga melaporkan hasil survei (tautan terarsipkan di sini, di sini, dan di sini).

AFP sebelumnya telah memeriksa fakta laporan berita Filipina yang telah dipalsukan di sini, di sini, dan di sini.