Gubernur Belgorod menggambarkan situasi sebagai ‘sulit dan tegang’ di tengah invasi Ukraina ke Kursk yang berdekatan.
Gubernur Wilayah Belgorod Rusia di perbatasan utara Ukraina telah menyatakan keadaan darurat regional karena bombardir yang tak henti-hentinya oleh Ukraina.
“Situasi di wilayah Belgorod terus sangat sulit dan tegang,” kata Vyacheslav Gladkov dalam video yang diposting di aplikasi pesan Telegram.
Peluru tembakan harian oleh pasukan bersenjata Ukraina telah menghancurkan rumah-rumah, dan telah menewaskan dan melukai warga sipil, tambahnya.
Pengumuman Gladkov datang saat Rusia berjuang untuk menolak pasukan Ukraina di Kursk tetangga setelah ribuan tentara melancarkan serangan mendadak melintasi perbatasan pada dini hari tanggal 6 Agustus.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan serangan itu tidak bertujuan untuk merebut wilayah Rusia tetapi sebagai cara untuk memaksa Rusia ke dalam perdamaian.
Rusia, yang telah mendeploykan bala bantuan ke wilayah tersebut, mengatakan telah berhasil menghentikan kemajuan Ukraina dan bahwa serangan telah berhasil dipukul mundur di desa-desa sekitar 26 hingga 28 km (16 hingga 17 mil) dari perbatasan.
Lebih dari 100.000 warga Kursk telah dievakuasi karena serangan Ukraina.
Gladkov mengatakan Belgorod juga diserang drone Ukraina, dan meskipun tidak ada korban jiwa, ada beberapa kerusakan pada bangunan. Awal minggu ini, kota itu mengumumkan akan mengevakuasi penduduk yang tinggal di distrik perbatasan Krasnoyaruzhsky.
Rusia meluncurkan invasi penuh skala Ukraina pada Februari 2022 dan saat ini menduduki sekitar seperlima wilayah yang diakui secara internasional Ukraina.
Lebih dari 10.000 warga Ukraina, termasuk ratusan anak, telah tewas akibat konflik tersebut, menurut data yang dirilis oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan Februari tahun ini. Sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur kunci lainnya juga telah hancur.
Bulan lalu, kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk mendesak Rusia untuk mengakhiri “serangan koordinasi, besar-besaran terhadap infrastruktur energi kritis Ukraina” setelah gelombang serangan selama dua bulan terakhir.