Joe Biden bakal ketemu sama Xi Jinping Saterday afternoon dalam acara yg diperkirakan bakal jadi kali terakhir kedua negarawan itu ketemuan sebelum Donald Trump jadi presiden US di Januari. Dua negarawan ini lagi menghadiri pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation (Apec) tahunan di Peru dan diyakini bakal ketemuan di sela-sela acara itu. Gedung Putih bilang kalo Biden bakal ngasih tau kalo kedua negara butuh jaga “stabilitas, kejelasan dan ketetapan pas ini transisi”. “Transisi itu jadi momen penting banget dalam geopolitik. Ini saatnya para kompetitor dan lawan bisa liat ada kemungkinan peluang”. Biden diharapkan bakal diskusi sama presiden China tentang usaha meningkatkan usaha China untuk menghentikan peran Korea Utara yg makin naik di konflik antara Rusia dan Ukraina. Beberapa minggu terakhir, Pentagon dan Nato konfirmasi kalo sekitar 10.000 pasukan Korea Utara dikirim untuk bantu serangan Rusia di Ukraina. Biden juga ketemu Jumat kemarin sama Yoon Suk Yeol, presiden Korea Selatan dan Shigeru Ishiba, perdana menteri Jepang, dan memperkuat aliansi antara tiga negara itu. Ketiga pemimpin setuju kalo “bukan kepentingan Beijing untuk ngeliat kerjasama yg destabilisasi berjalan di wilayah itu”, seorang pejabat senior administrasi bilang dalam briefing tentang latar belakang. Kembali nya Trump ke Gedung Putih menghadirkan bayangan gelap di atas pembicaraan karena belum jelas apa arti masa jabatan kedua nya bakal berikan untuk hubungan AS-China. Di jalur kampanye, Trump ngemuka inisiatif keras terhadap China, janji bakal tinggein tarif sampe 60% buat impor China, yg bisa sebanyak $500m dari barang. Trump juga janji bakal berhentiin perang Rusia di Ukraina “dalam 24 jam”, yg bikin beberapa khawatir kalo artinya berkurangnya aliran bantuan militer ke Ukraina atau Dorong negara itu nyerahin wilayah ke Rusia. Penarik general dari konflik bisa kasih kesempatan buat China jadi perantara, meningkatkan kehadirannya di panggung global. Di antara pemberitahuan cepat akses dari calon menteri kabinet nya adalah penunjukan senator Florida Marco Rubio jadi sekretaris negara dan wakil kepala staf perwakilan Mike Waltz jadi penasihat keamanan nasional, yg udah ekspresikan pandangan keras tentang China. Xi selamatkan Trump atas kemenangan pemilihan nya kemarin, bilang kalo dua negara ini harus “berteman di era baru “, dalam sebuah pernyataan. “Hubungan China-AS yg stabil, sehat dan berkelanjutan adalah kepentingan bersama kedua negara dan sesuai dengan harapan komunitas internasional,” kata Xi. Tapi dalam pidato yang disiapkan di Apec awal minggu ini, Xi terkesan lebih seram, bilang kalo dunia udah “masuk ke periode turbulence dan transfromasi” dan kasih peringatan samar tentang “penyebaran unilateralisme dan proteksionisme”. Menambah ketidakpastian di hubungan kedua negara, pejabat US sedang was-was beberapa minggu ini tentang investigasi FBI yang nunjukkin kalo pemerintah China coba hack ke jaringan telekomunikasi US untuk mencuri informasi pekerja pemerintah dan politikus Amerika. Pejabat bilang bulan lalu bahwa operasi yg terkait dengan China nargetin handphone Trump dan pasangannya JD Vance, bersama dengan staf Kamala Harris.