Peserta melihat mobil BMW iX5 Hydrogen Fuel Cell Powered SUV di World Climate Industry Expo (WCE) 2024 yang diadakan di BEXCO di Busan, Korea Selatan, pada 4 September 2024.
BMW dan Toyota bekerja sama untuk mengembangkan teknologi sel bahan bakar hidrogen.
Kedua produsen mobil tersebut akan secara bersama-sama mengembangkan sistem powertrain untuk kendaraan penumpang yang akan digunakan dalam model untuk keduanya.
BMW mengatakan akan menawarkan kendaraan listrik sel bahan bakar produksi pertamanya (FCEV) pada tahun 2028.
Grup otomotif Jerman, BMW Group, dan Toyota Motor Jepang telah mengumumkan kesepakatan kolaborasi untuk mengembangkan teknologi kendaraan listrik sel bahan bakar hidrogen (FCEV).
Kesepakatan ini akan membuat kedua produsen mobil secara bersama-sama mengembangkan sistem powertrain untuk kendaraan penumpang, yang akan digunakan dalam model individual oleh kedua perusahaan.
BMW mengatakan berencana untuk meluncurkan FCEV produksi seri pertamanya pada tahun 2028, dengan Ketua Oliver Zipse menyebutnya sebagai “sebuah tonggak sejarah otomotif.”
Zipse menjelaskan bahwa “ditenagai oleh hidrogen dan didorong oleh semangat kerjasama kami, ini akan menegaskan bagaimana kemajuan teknologi membentuk mobilitas masa depan.” Zipse menambahkan bahwa “ini akan membuka era permintaan signifikan untuk kendaraan listrik sel bahan bakar.”
Perusahaan Berbagi Keyakinan dalam ‘Teknologi Terbuka’
Presiden Toyota, Koji Sato, menambahkan bahwa kedua perusahaan “mempunyai kecintaan yang sama terhadap mobil dan keyakinan dalam ‘teknologi terbuka’ dan pendekatan ‘multi-pathway’ terhadap netralitas karbon,” karena mereka bertujuan untuk “mewujudkan masyarakat hidrogen.”
Tidak ada pertimbangan keuangan yang terkait dengan kemitraan baru tersebut yang disebutkan dalam siaran pers.
American depositary receipts (ADRs) Toyota Motor turun 1% menjadi $182,66 dalam perdagangan tengah hari pada hari Kamis, dan hampir tidak berubah sepanjang tahun ini.
Baca artikel aslinya di Investopedia.