Kepala eksekutif Aricell, sebuah perusahaan baterai lithium Korea Selatan, telah ditangkap atas kebakaran pabrik masif pada bulan Juni yang menewaskan 23 orang dan melukai sembilan orang lainnya.
Sebuah pengadilan menyetujui surat perintah untuk penangkapan Park Soon-kwan pada hari Rabu.
Penyelidik telah mengatakan manajemen Aricell diduga melakukan pelanggaran keselamatan kerja. Kebakaran itu merupakan salah satu bencana pabrik terburuk di Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir.
Perusahaan induk Aricell, S-Connect, tidak segera merespons permintaan komentar dari BBC.
Setelah kebakaran, Pak Park mengeluarkan permintaan maaf: “Kami sangat sedih atas kehilangan nyawa dan ingin mengucapkan belasungkawa dan maaf yang mendalam kepada keluarga yang berduka.”
“Kami bertanggung jawab dan akan memberikan dukungan secara tulus kepada almarhum dan keluarganya dengan segala cara yang mungkin,” tambahnya.
Penangkapannya terjadi setelah penyelidikan polisi menemukan bahwa pabrik tersebut terburu-buru untuk memenuhi tenggat waktu produksi.
Penyelidik mengatakan ada sejumlah masalah keselamatan di pabrik, termasuk ketidakmampuan untuk mengatasi cacat kualitas dalam baterai dan mempekerjakan staf yang kurang terampil untuk menangani material berbahaya.
Juga dituduh bahwa Aricell telah curang dalam inspeksi kualitas terkait kontrak dengan militer.
Kebakaran terjadi pada 24 Juni setelah beberapa sel baterai meledak.
Pada saat kebakaran, pabrik Aricell menampung sekitar 35.000 sel baterai di lantai kedua, di mana baterai diperiksa dan dikemas.
Karena kebakaran lithium dapat bereaksi dengan sangat intens dengan air, petugas pemadam kebakaran harus menggunakan pasir kering untuk memadamkan kobaran api, yang membutuhkan beberapa jam untuk dikendalikan.
Korban kebanyakan adalah pekerja asing, dari negara-negara seperti China dan Laos.
Korea Selatan adalah produsen terkemuka baterai lithium, yang digunakan dalam berbagai barang mulai dari mobil listrik hingga laptop.