China mengatakan ‘sulit untuk bertemu’ dalam diskusi tentang perang Rusia-Ukraina, mengutip masalah dengan pengaturan

“Pada Jumat, China mengatakan bahwa “sulit untuk memenuhi” panggilan untuk pembicaraan mengenai perang Rusia-Ukraina, dengan alasan masalah dalam pengaturan yang menunjukkan sikap pro-Moscow Beijing. Jurubicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning mengatakan bahwa “harapan China tampaknya sulit terpenuhi dalam pertemuan tersebut. “Masih terdapat kesenjangan yang jelas antara pengaturan pertemuan dan tuntutan pihak China, serta harapan umum dari komunitas internasional,” ujar Mao. Mao tidak memberikan rincian, namun mengatakan bahwa China telah “menginformasikan pihak terkait mengenai pertimbangan dan kekhawatiran kami” dan akan tetap berkomunikasi dengan semua pihak terkait. China mengklaim netral dalam konflik tersebut, namun sangat mendukung Rusia, yang baru-baru ini menjadi tuan rumah bagi Presiden Vladimir Putin dalam kunjungan kenegaraan. Dalam wawancara dengan Xinhua News Agency resmi China yang dirilis pada hari Rabu, Putin memuji hubungannya dengan pemimpin China Xi Jinping, mengatakan bahwa “Presiden Xi memiliki gaya komunikasi yang bersikap hormat, ramah, terbuka, dan pada saat yang sama bisnis.” “Setiap pertemuan kami bukan hanya dialog antara teman lama… tetapi juga pertukaran pandangan yang bermanfaat mengenai isu-isu terkini pada agenda bilateral dan internasional,” ujar Putin. Putin memuji rencana perdamaian China untuk Ukraina yang sebagian besar diabaikan dan tidak menuntut agar Moscow mengembalikan tanah yang telah direbutnya, mengatakan bahwa “kami mengapresiasi pendekatan China dalam menyelesaikan krisis di Ukraina.” Swiss telah mengusulkan pembicaraan untuk beberapa hari mendatang dengan harapan mengakhiri perang, yang dipicu oleh invasi penuh skala Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, namun belum disetujui baik oleh Moscow maupun Kyiv. Ikuti liputan AP tentang perang ini di https://apnews.com/hub/russia-ukraine”