BEIJING (AP) — Tiongkok sedang dilanda oleh dua ekstrem cuaca, dengan hujan deras dan banjir di bagian selatan dan gelombang panas serta potensi kekeringan di utara.
Jasad seorang murid yang jatuh ke sungai yang meluap di kota selatan Guilin ditemukan dua hari kemudian pada hari Sabtu, kata penyiar televisi CCTV dalam laporan online. Di tempat lain di wilayah Guangxi, hujan deras membuat rumah-rumah di beberapa desa terendam banjir, dengan 137 orang dievakuasi hingga Minggu pagi, CCTV melaporkan.
Di bagian timur, longsor dan banjir melanda sebagian wilayah provinsi Fujian, dengan ekskavator digunakan untuk membersihkan lumpur di kabupaten Songxi pada hari Minggu setelah longsor menahan truk. Video yang diposting online oleh pemerintah kota Quanzhou menunjukkan kendaraan terendam air banjir berlumpur di satu bagian kota.
Pemerintah Tiongkok telah mengeluarkan seruan berulang untuk meningkatkan kesiagaan dan kesiapan bencana dalam antisipasi cuaca ekstrem lebih parah akibat perubahan iklim. Hujan lebat dan badai es mengakibatkan tujuh orang tewas di provinsi Jiangxi di timur Tiongkok awal tahun ini.
Sebagian besar Tiongkok utara, termasuk ibu kota Beijing, telah mengalami suhu tinggi selama seminggu terakhir. Pusat Meteorologi Nasional telah mengeluarkan peringatan panas, dengan perkiraan suhu sekitar 38 derajat Celsius (100 derajat Fahrenheit) untuk hari Senin di sebagian wilayah Beijing dan daerah sekitarnya serta di wilayah Xinjiang dan Inner Mongolia di barat.
Cuaca panas juga dilaporkan di Taiwan, pulau yang dikelola sendiri yang diklaim oleh Tiongkok di lepas pantai timurnya. Suhu mencapai 36,6 derajat Celsius (98 derajat Fahrenheit) di satu kota di kabupaten Taitung pada hari Minggu, lapor Central News Agency pulau itu, mengutip agensi cuaca pemerintah.
Kekhawatiran mulai muncul akibat kurangnya hujan di Tiongkok utara mengenai produksi pertanian tahun ini.
Wakil perdana menteri Tiongkok, Liu Guozhong, meminta upaya pencegahan kekeringan pada hari Sabtu selama kunjungan inspeksi ke provinsi Hebei, yang berbatasan dengan Beijing.
Ia mengatakan bahwa sumber daya air harus dialokasikan secara ilmiah dan konservasi air untuk pertanian harus dikuatkan, laporan Xinhua News Agency. Ia juga meminta bantuan para petani untuk menanam tanaman tahan kekeringan guna memperkuat pondasi panen gandum musim gugur.