Tren di Indonesia saat ini tidak dapat dipisahkan dari pengaruh media sosial. Tidak hanya sebagai sarana komunikasi dan interaksi antar individu, media sosial juga telah menjadi wadah bagi para influencer untuk mempengaruhi perilaku dan tren di kalangan masyarakat. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia, namun dampak dari influencer media sosial terutama terasa di dalam negeri.
Pengaruh dari para influencer media sosial tidak dapat dipandang sebelah mata. Mereka memiliki jutaan pengikut dan penggemar yang setia, yang mana setiap postingan mereka dapat dengan mudah mempengaruhi pola pikir dan keputusan konsumsi dari para pengikutnya. Tidak heran jika banyak dari para anak muda Indonesia yang tergerak untuk mengikuti tren dan gaya hidup dari para influencer tersebut.
Salah satu contoh yang paling mencolok adalah tren fesyen dan gaya hidup. Para influencer media sosial seringkali menjadi model atau brand ambassador bagi berbagai merek pakaian, kosmetik, dan produk-produk gaya hidup lainnya. Melalui postingan mereka, para influencer ini dapat dengan mudah mempengaruhi para pengikutnya untuk membeli produk yang mereka promosikan. Tidak hanya itu, gaya hidup sehat, traveling, dan kuliner juga seringkali menjadi tren yang dipopulerkan oleh para influencer media sosial. Hal ini tentu membawa dampak yang signifikan terhadap perilaku konsumsi di masyarakat Indonesia.
Namun, pengaruh dari para influencer media sosial tidak selalu positif. Terkadang, para influencer tersebut justru mempopulerkan perilaku-perilaku yang kurang sehat dan tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya Indonesia. Misalnya, gaya hidup glamor dan konsumtif yang ditunjukkan oleh sebagian influencer dapat membuat masyarakat terjerumus ke dalam gaya hidup materialistis yang tidak sehat. Selain itu, tidak jarang pula influencer media sosial yang menggunakan platform mereka untuk menyebarkan konten-konten negatif dan tidak bertanggung jawab.
Dengan begitu, sebagai masyarakat Indonesia, kita perlu bijak dalam menerima dan mengikuti tren yang dipopulerkan oleh para influencer media sosial. Kita perlu mengembalikan pada nilai-nilai budaya Indonesia yang sejati dan tidak terpengaruh secara langsung oleh arus globalisasi yang membawa tren-tren konsumtif. Kita perlu tetap memegang teguh budaya kita sendiri tanpa terpengaruh oleh tren-tren yang hadir melalui media sosial.
Sebagai negara yang kaya akan budaya dan tradisi, Indonesia perlu mempertahankan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal dalam menghadapi pengaruh dari luar. Dengan demikian, kita dapat mengambil yang baik dari tren yang dipopulerkan oleh para influencer media sosial, namun tetap mempertahankan jati diri dan budaya Indonesia. Kita dapat menyikapi tren itu secara bijak, tanpa terjebak dalam arus konsumtif yang dapat merusak nilai-nilai budaya kita.