Keputusan U-turn Trump tentang TikTok
Pengguna TikTok terus melanda platform media sosial itu — dan kotak surat para pembuat kebijakan — dengan rayuan agar hentikan RUU yang akan memaksa pemilik Tiongkoknya untuk melepaskan atau menghadapi larangan di AS.
Upaya untuk tetapkan TikTok tetap online kini menarik perhatian beberapa pendukung yang tidak mungkin, termasuk Donald Trump.
Ringkasan: Minggu lalu, sebuah komite DPR yang kuat memutuskan dengan suara 50-0 untuk menghapus TikTok dari toko aplikasi AS pada 30 September kecuali perusahaan induknya yang berbasis di Beijing, ByteDance, menjual sahamnya. Sebagian besar anggota Partai Republik dan Demokrat moderat melihat aplikasi ini sebagai risiko keamanan nasional.
Presiden Biden mengatakan pada Jumat bahwa dia akan menandatangani RUU tersebut jika sampai ke mejanya — meskipun kampanyenya telah merangkul platform tersebut.
Namun, Trump mungkin telah membingungkan perhitungan politik di Washington. Mulai minggu lalu, mantan presiden tersebut menentang larangan TikTok dengan alasan bahwa langkah tersebut akan memperkuat Meta Facebook — “True Enemy of the People!” (Ingat bahwa sebagai presiden, Trump mengeluarkan perintah eksekutif untuk memerintahkan ByteDance untuk melepaskan aset Amerikanya.)
Perubahan sikap 180 Trump mungkin telah melemahkan dukungan untuk RUU tersebut. Senator Lindsey Graham, Republikan dari South Carolina dan seorang pejuang utama Tiongkok, mengatakan pada hari Minggu bahwa dia “sangat bimbang” tentang RUU tersebut dan tidak yakin bagaimana dia akan memberikan suara.