Dapatkah PARC, Ikon Silicon Valley Xerox, Menemukan Hidup Baru dengan SRI?

Pada 26 Maret 2024, dua laboratorium penelitian yang dikenal karena beberapa inovasi paling penting dalam industri teknologi telah bergabung dengan harapan untuk menghidupkan kembali masa kejayaan mereka. Ini adalah salah satu legenda abadi dari Silicon Valley. Pada tahun 1979, seorang Steve Jobs berusia 24 tahun diperbolehkan untuk mengunjungi Palo Alto Research Center (PARC) milik Xerox untuk melihat demonstrasi komputer pribadi eksperimental bernama Alto. Mr. Jobs membawa pulang sejumlah ide yang akan mengubah dunia komputasi ketika itu menjadi inti dari komputer Lisa dan Macintosh milik Apple. PARC telah menjadi catatan kaki di jantung teknologi negara ini, meskipun pengaruh Silicon Valley telah berkembang pesat. Pada bulan April lalu, Xerox diam-diam menyumbangkan laboratorium tersebut kepada SRI International, laboratorium penelitian independen yang merupakan organisasi nirlaba dengan sejarah yang kaya namun juga mengalami penurunan pengaruhnya. Penemuan PARC menentukan revolusi komputasi pribadi, mulai dari pencetakan laser hingga ethernet. Pada tahun 1969, Xerox membuka Palo Alto Research Center sebagai divisi penelitian dan pengembangan di pinggir kampus Stanford. Mandat laboratorium adalah untuk menciptakan “kantor masa depan.” Salah satu inovasi pertama yang keluar dari PARC adalah sistem lengkap untuk pencetakan laser. Pada tahun 1973, PARC menciptakan Xerox Alto, komputer pribadi modern pertama. Alto menampilkan antarmuka pengguna grafis pertama, menjadikannya mungkin untuk mengontrol sistem dengan menunjuk dan mengklik menu daripada mengetik perintah yang rumit. Pada bulan Januari, SRI mulai mengungkapkan rencananya untuk PARC, yang menggambarkan organisasi penelitian nirlaba yang digabungkan, yang disebut divisi Konsep Masa Depan, berniat untuk memulihkan sebagian dari keajaiban asli yang diciptakan ketika Xerox Corporation berupaya membangun laboratorium penelitian dasar untuk menciptakan “kantor masa depan” pada tahun 1970. Laboratorium PARC, yang terletak di perbukitan di selatan Stanford, kini sebagian besar kosong, hanya menampung kurang dari 100 peneliti, jauh dari puncak hampir 400 orang. Bagi mereka yang masih ingat masa kejayaannya, namun, itu adalah pengingat tentang penelitian yang dilakukan oleh kelompok ilmuwan dan insinyur yang beragam yang melintasi disiplin dan berkolaborasi dalam semangat yang mirip dengan pusat penelitian korporat yang kuat pada era tersebut, seperti Bell Laboratories AT&T dan IBM’s Thomas J. Watson Research Center.