Dapatkah Vitamin D Meningkatkan Imunoterapi Kanker?

Kapsul Vitamin D yang lembut berwarna kuning. Penting bagi semua orang untuk mendapatkan dosis harian Vitamin D mereka, baik melalui sinar matahari atau melalui kapsul. Vitamin ini dapat membantu tubuh menyerap kalsium, yang merupakan dasar dari tulang dan gigi yang sehat. Penelitian baru menunjukkan bahwa nutrisi ini mungkin memiliki manfaat lain yang belum diketahui: membantu tubuh melawan kanker. Temuan pra klinis yang diterbitkan dalam jurnal Science menyarankan bahwa asupan vitamin D dapat mempengaruhi sistem kekebalan melalui usus; ini, pada gilirannya, dapat meningkatkan respon antitumor terhadap kelas imunoterapi kanker yang disebut inhibitor checkpoint.

Pada inti penelitian ini terletak hubungan yang kabur, namun terus semakin jelas, antara mikrobioma usus, sistem kekebalan, dan kanker. Dalam dua dekade terakhir, hubungan baru telah muncul antara mikrobioma usus – triliun mikroorganisme yang hidup di perut, usus, dan kolon kita – dan sistem kekebalan. Peneliti mencatat bahwa perubahan dalam mikrobiota dapat mempengaruhi kejadian dan perkembangan kanker di luar usus besar, termasuk kanker payudara dan hati. Mikrobioma juga dapat menjadi faktor penting dalam meningkatkan inhibitor checkpoint, sebuah imunoterapi berbasis antibodi yang digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker.

Beberapa strain bakteri usus pada tikus ditemukan dapat meningkatkan respon antitumor terhadap inhibitor checkpoint. Mengonsumsi antibiotik, yang merusak flora usus, juga berkorelasi dengan respon yang lebih buruk terhadap terapi ini; suplemen oral dapat mengembalikan respon tersebut pada tikus yang diobati dengan antibiotik. Selain itu, penelitian telah mengamati bahwa pasien melanoma yang merespons inhibitor checkpoint PD-1 cenderung memiliki lebih banyak bakteri “baik”; nonresponder memiliki ketidakseimbangan flora usus, yang berkorelasi dengan aktivitas sel kekebalan yang terganggu.

Secara keseluruhan, temuan-temuan ini menunjukkan interaksi kompleks antara usus dan jalur kekebalan yang dipengaruhi oleh inhibitor checkpoint. Dengan menargetkan mikrobioma melalui suplemen, diet, atau cara lain, mungkin memungkinkan untuk secara signifikan meningkatkan hasil bagi pasien yang menjalani terapi ini.