Delapan tentara Israel tewas di Gaza selatan pada hari Sabtu, demikian disampaikan oleh militer Israel. Para tentara tersebut sedang pulang dari operasi semalam di lingkungan Tal al-Sultan di Rafah sekitar pukul 05:15 waktu lokal (03:15 BST) ketika kendaraan lapis baja mereka diduga meledak. Dalam pernyataan pada X, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengidentifikasi Kapten Wassem Mahmoud yang berusia 23 tahun sebagai salah satu dari yang tewas dan mengatakan nama-nama tentara lainnya akan diumumkan setelah keluarga-keluarganya diberitahu. Menurut kementerian kesehatan dijalankan oleh Hamas di Gaza, 30 warga Palestina tewas dalam sehari terakhir. Pasukan darat Israel terus beroperasi di Rafah untuk mengusir Hamas dari apa yang disebutnya sebagai “benteng terakhir utama”. Pernyataan dari Hamas sebelumnya pada hari Sabtu di Telegram mengklaim kelompok tersebut telah menembakkan roket ke buldoser militer Israel, dan kemudian menembakkan yang kedua ke pasukan tambahan yang datang. Kematian delapan tentara tersebut merupakan kejadian paling mematikan bagi pasukan Israel di Jalur Gaza sejak Januari tahun ini. Badan-badan bantuan telah memperingatkan tentang situasi kemanusiaan yang mengerikan di Rafah di mana PBB mengatakan sekitar satu juta warga Palestina mengungsi. Pada hari Rabu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan sebagian besar populasi Gaza menghadapi “kelaparan bencana dan kondisi mirip kelaparan”. Beberapa pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Joe Biden, telah mendesak Israel untuk tidak melakukan serangan penuh di Rafah. Kementerian kesehatan yang dijalankan oleh Hamas mengatakan lebih dari 37.000 orang telah tewas sejak dimulainya perang, dan ratusan ribu lainnya terluka atau terusir. Perang dimulai setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan membawa 251 orang lainnya kembali ke Gaza sebagai tawanan.