Para penyelamat Palestina memadamkan api di sebuah bangunan yang rusak akibat serangan bom Israel yang menghantam kompleks sekolah di lingkungan Sheikh Radwan di utara Kota Gaza pada hari Sabtu. Kredit… Omar Al-Qattaa/Agence France-Presse – Getty Images
Angkatan Bersenjata Israel melancarkan serangan terhadap kompleks sekolah di Kota Gaza pada hari Sabtu, dengan menyatakan bahwa kompleks tersebut digunakan oleh Hamas sebagai pusat komando militer, sebuah pernyataan yang ditolak oleh Hamas. Badan darurat Palestina melaporkan bahwa beberapa orang tewas.
Badan tersebut, Badan Pemadam Kebakaran Palestina, tidak menyebutkan jumlah orang yang tewas. Stasiun berita Al Jazeera dan Wafa, agen berita resmi Otoritas Palestina, keduanya melaporkan bahwa setidaknya 15 orang tewas dalam serangan tersebut.
Setidaknya 26 orang dibawa ke Rumah Sakit Al-Ahli, menurut Dr. Fadel Naim, kepala bedah ortopedi di rumah sakit tersebut.
Video yang diposting di media sosial pada hari Sabtu menunjukkan sebuah bangunan terbakar setelah serangan, dengan asap mengepul. Orang-orang terlihat berlarian mencari perlindungan.
Angkatan Bersenjata Israel, dalam sebuah pernyataan, menyebut kompleks tersebut, yang dikenal sebagai Sekolah Hamama, sebagai “tempat persembunyian bagi teroris Hamas” dan mengatakan bahwa serangan “direncanakan dan dilakukan dari sana.” Mereka juga mengatakan senjata diproduksi dan disimpan di kompleks tersebut.
Mengutuk serangan tersebut, Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Israel “secara sengaja menargetkan warga sipil termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua.” Hamas mengatakan bahwa Israel telah memberikan “kebohongan yang jelas” dengan menyatakan bahwa kompleks sekolah digunakan untuk tujuan militer.
Sebagian besar sekolah di Gaza telah diubah menjadi tempat perlindungan bagi ribuan pengungsi sejak perang dimulai pada 7 Oktober, ketika Hamas memimpin serangan ke Israel. Angkatan Bersenjata Israel telah secara berulang kali membombardir bangunan sekolah di Gaza atau menyerang di sekitar bangunan tersebut, sering kali menyatakan bahwa bangunan tersebut digunakan oleh pejuang Hamas, klaim yang telah ditolak oleh kelompok Hamas. Otoritas Israel mengatakan bahwa mereka mengambil langkah-langkah untuk membatasi risiko bagi warga sipil.
Menurut penilaian PBB yang baru-baru ini, hampir 85 persen sekolah di Gaza telah hancur atau rusak selama perang, dan lebih dari setengah bangunan sekolah yang digunakan sebagai tempat perlindungan telah langsung terkena dampak.
Di Tepi Barat yang diduduki, di mana ketegangan dan kekerasan telah meningkat sejak perang dimulai pada 7 Oktober, Angkatan Bersenjata Israel melancarkan serangan udara di sebuah kota dalam apa yang mereka sebut sebagai operasi kontra-terorisme. Hamas mengatakan bahwa tiga anggota sayap militernya dan enam pejuang lainnya tewas dalam serangan di sekitar kota Tulkarm.