(Bloomberg) — Polisi di Denmark dan Swedia tengah meningkatkan keamanan setelah dua ledakan terjadi di sekitar kedutaan besar Israel di Kopenhagen dan penembakan terjadi di dekat misi diplomatiknya di Swedia.
Yang Paling Dibaca dari Bloomberg
Polisi Kopenhagen sedang menyelidiki apakah ledakan tersebut terkait dengan kedutaan besar, sebagai salah satu jalur penyelidikan, kata Jakob Hansen, wakil inspektur polisi, dalam konferensi pers pada hari Rabu. Tiga orang telah ditahan, dua di antaranya di kereta di stasiun pusat Kopenhagen.
“Kedutaan besar Israel berada di dekat dan itu juga merupakan sudut pandang yang kami telusuri saat ini,” kata Hansen. “Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah ada kaitan.”
“Kami akan meningkatkan kehadiran kami di area tersebut,” katanya.
Secara terpisah, polisi Swedia mengkonfirmasi bahwa telah terjadi penembakan dekat kedutaan besar Israel di Stockholm, setelah petugas merespons laporan tembakan di area tersebut pada sore hari Selasa. Tidak ada yang terluka dan tidak ada tersangka yang ditahan.
Area tersebut tercakup dengan baik oleh kamera pengawas dan penyidik saat ini sedang memeriksa bukti-bukti, kata juru bicara polisi Stockholm.
Insiden-insiden ini terjadi ketika serangan di Timur Tengah semakin meningkat. Iran menembakkan sekitar 200 rudal balistik ke Israel pada hari Selasa sebagai pembalasan setelah Israel melakukan serangkaian serangan dramatis di Lebanon dalam beberapa hari terakhir, membunuh pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah dalam serangan udara di Beirut dan mengirim pasukan darat melintasi perbatasan.
Dalam pernyataan yang diposting di Facebook, kedutaan Israel di Kopenhagen mengatakan bahwa mereka “terkejut” atas ledakan tersebut, dan menyatakan keyakinan mereka dalam upaya polisi Denmark untuk menyelidiki peristiwa tersebut.
Pihak Keamanan Swedia sebelumnya mengatakan bahwa geng kriminal telah digunakan sebagai penyambung tangan oleh Iran untuk menyerang kepentingan Israel di negara tersebut, menyusul dua upaya sebelumnya untuk menyerang kedutaan besar. Otoritas juga mengatakan bulan lalu bahwa Pasukan Pengawal Revolusi Islam Iran berada di balik operasi peretasan yang bertujuan untuk memperdalam perpecahan di negara Nordik tersebut dengan mengirim ribuan pesan teks provokatif.
Kedutaan Iran di Stockholm menolak semua tuduhan keterlibatan dalam serangan di Swedia sebagai “palsu” dan “tidak berdasar.”
–Dengan bantuan dari Christopher Jungstedt dan Charles Daly.
(Menambahkan rincian tentang Polisi Kopenhagen menahan tersangka dalam paragraf kedua)
Yang Paling Dibaca dari Bloomberg Businessweek
©2024 Bloomberg L.P.