Dua orang tewas dalam serangan bersenjata yang gagal di kantor pengecer Rusia

Dua orang tewas dalam sebuah penembakan di kantor Wildberries di Moskow pada hari Rabu, seperti dilaporkan oleh media Rusia, kejadian yang CEO atributkan pada upaya pengambilalihan yang gagal oleh suaminya yang berpisah. Wildberries mengatakan pria bersenjata yang mendampingi Vladislav Bakalchuk, suami dari CEO Tatyana Bakalchuk, secara ilegal memasuki gedung kantor perusahaan di pusat Moskow dan membuka tembakan. Video di media sosial menunjukkan adanya perkelahian di pintu masuk kantor, sementara suara tembakan terdengar di belakang. Seorang pria terlihat mengayunkan senjata dalam video tersebut. Kejadian ini terjadi beberapa minggu setelah Wildberries, pengecer online terbesar di Rusia, menyelesaikan kesepakatan penggabungan yang telah dikecam oleh Vladislav dan yang pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov bersumpah akan menghentikannya dengan segala cara. “Hari ini sekelompok orang yang dipimpin oleh Vladislav Bakalchuk, Sergei Anufriev, dan Vladimir Bakin mencoba merebut kantor Wildberries di Moskow,” kata CEO Tatyana Bakalchuk, yang merupakan wanita terkaya di Rusia. “Dengan sangat menyesal, sebagai hasil dari serangan bersenjata terhadap Wildberries, seorang penjaga keamanan di kantor kami tewas,” katanya. Seorang penjaga kedua kemudian meninggal akibat luka-lukanya, media negara Rusia melaporkan. Komite Investigasi Rusia yang menyelidiki kejahatan besar berada di tempat kejadian, kata agen berita negara TASS. Vladislav membantah bahwa dirinya dan anak buahnya bersenjata, mengatakan di media sosial bahwa dirinya datang ke kantor untuk ikut dalam negosiasi dan bahwa penembakan berasal dari “dalam bangunan”. Wildberries membantah pernyataannya, mengatakan bahwa anak buahnya adalah “pertama kali membuka tembakan” dan bahwa dia tidak memiliki hak untuk memasuki gedung sebagai mantan karyawan. Mereka juga mengatakan bahwa telah ada upaya ilegal untuk memasuki dua alamat mereka sekaligus, tanpa memberikan detail. AFP melihat beberapa kendaraan polisi dekat kantor di pusat Moskow. Sepuluh orang telah ditahan terkait insiden tersebut, kata agen berita negara RIA Rusia. Bakalchuk mendirikan Wildberries bersama suaminya yang saat itu bekerja sebagai teknisi IT pada tahun 2004, tetapi pada bulan Juli dia mengumumkan bahwa keduanya telah berpisah dan sedang bercerai. Vladislav memiliki satu persen saham perusahaan, sedangkan istrinya Tatyana memiliki 99 persen sisanya. Perusahaan tersebut bulan lalu menyelesaikan penggabungan dengan perusahaan iklan luar ruang Rusia RUS, sebuah kesepakatan yang mendapat restu Kremlin tetapi suaminya Vladislav menyebutnya “kesalahan besar”‘. Pada bulan Juli, pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengecam kesepakatan tersebut sebagai “serbuan korporat yang jelas dan berani” dan bersumpah akan menghentikannya, setelah bertemu dengan Vladislav secara langsung.