Emisi CO2 Turun—Tapi Masih Ada Jalan Panjang yang Harus Ditempuh

Majalah Iklim Terkini minggu ini, yang setiap hari Senin memberikan berita terbaru tentang bisnis keberlanjutan. Daftar untuk mendapatkannya di kotak masuk Anda setiap minggu.

Banyak berita tentang perubahan iklim memalukan, namun tahun lalu Amerika Serikat berhasil mencapai prestasi yang menjanjikan: polusi gas rumah kaca turun bahkan saat ekonomi tumbuh. Itulah temuan laporan baru dari Business Council for Sustainable Energy dan BloombergNEF, yang memperkirakan emisi CO2 bersih turun 1,8% dari level 2022 sementara GDP naik 2,4%. Sebagian besar kredit tersebut diberikan kepada penggantian terus-menerus pembangkit listrik batu bara dengan gas alam, namun pertumbuhan cepat energi terbarukan juga menjadi kunci. Sebanyak 42 gigawatt tenaga terbarukan, terutama dari proyek energi surya, ditambahkan ke grid Amerika Serikat tahun lalu, membantu energi terbarukan menyumbang 23% dari permintaan listrik. Untuk memastikan bahwa energi tersebut tersedia saat matahari tidak bersinar dan angin tidak bertiup, sebanyak 7,5 gigawatt penyimpanan baterai juga ditambahkan.

Itulah hasil yang diharapkan oleh Administrasi Biden dengan kebijakan cleantech besar yang diberlakukan. “Kami tahu bahwa transisi energi bersih sudah terakomodasi dalam ekonomi AS, namun kebijakan federal terbaru telah terbukti menjadi aset penting dalam mempercepat implementasi teknologi di tengah pasar yang bergejolak,” kata Lisa Jacobson, presiden BCSE.

Meskipun ada peningkatan tahun lalu, perubahan tidak terjadi dengan cukup cepat. Di bawah Kesepakatan Paris, AS berkomitmen untuk memangkas emisi sebesar 50% dibandingkan dengan level tahun 2005. Tahun lalu, emisi turun hanya 16% dari tahun 2005. Itu adalah awal yang baik, namun masih sangat jauh untuk mencapai target tersebut.