Pengguna internet di Kenya, Tanzania, Rwanda, dan Uganda telah mengeluh tentang konektivitas yang buruk karena penyedia layanan di seluruh Afrika Timur mengakui bahwa ada masalah. Mereka mengatakan bahwa mereka sedang berusaha memperbaikinya. Layanan yang terputus-putus disebabkan oleh kerusakan kabel bawah laut yang menghubungkan wilayah tersebut dengan bagian lain dunia melalui Afrika Selatan, demikian seperti yang diungkapkan oleh ahli industri Ben Roberts kepada BBC. Gangguan serupa dialami di bagian Afrika Barat dan Selatan pada bulan Maret. Cloudflare Radar, yang memantau konektivitas internet, mengatakan bahwa Tanzania merupakan salah satu negara yang paling terdampak, dengan lalu lintas turun menjadi 30% dari level yang diharapkan. Koran Citizen Tanzania menyebut kejadian ini sebagai “pemadaman internet yang telah mempengaruhi saluran jaringan utama”. Di platform X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, penyedia layanan telah menerima pertanyaan dari pelanggan yang frustrasi. Menanggapi salah satu pengguna asal Kenya yang ingin tahu apakah mereka dapat menonton pertandingan Liga Premier Inggris antara Manchester United versus Arsenal, Airtel Kenya mengatakan timnya sedang bekerja mengatasi “masalah jaringan” dan meminta maaf. Safaricom, juga di Kenya, mengatakan bahwa mereka “sedang mengalami masalah”. Airtel Uganda mengatakan bahwa mereka menyadari “layanan internet yang terputus-putus”. Dan MTN Rwanda mengatakan bahwa ada “masalah penurunan tautan internasional”. Malawi, Mozambik, dan Madagaskar juga terkena dampak menurut Cloudflare Radar. Pak Roberts, dari perusahaan pan-Afrika Liquid Intelligent Technologies, mengatakan bahwa dia telah mengonfirmasi bahwa salah satu kabel yang berjalan di sepanjang pantai Afrika Timur, yang dikenal sebagai Eassy, telah diputus pada Minggu pagi sekitar 45 km (28 mil) di sebelah utara kota pelabuhan Afrika Selatan, Durban. Kabel lain juga diputus. Dia meniadakan ide bahwa hal itu bisa jadi sabotase dan mengatakan bahwa itu lebih merupakan kebetulan yang tidak menguntungkan. Kabel lain yang menghubungkan Afrika Timur dengan Eropa juga tersedia dan secara bertahap layanan seharusnya membaik seiring dengan data yang diarahkan kembali. Namun, karena banyak perusahaan besar memiliki pusat data di Afrika Selatan, kerusakan yang ditimbulkan oleh hubungan penting yang disediakan oleh Eassy memiliki dampak besar. Pada bulan Maret, pemadaman luas dilaporkan di negara-negara termasuk Afrika Selatan, Nigeria, Pantai Gading, Liberia, Benin, Ghana, dan Burkina Faso. Hal ini juga disebabkan oleh kegagalan kabel. Penyebabnya tidak jelas tetapi menyebabkan frustrasi bagi jutaan pelanggan di seluruh benua. [Gambar Getty/BBC] Kunjungi BBCAfrica.com untuk berita lebih lanjut dari benua Afrika. Ikuti kami di Twitter @BBCAfrica, di Facebook di BBC Africa, atau di Instagram di bbcafrica. Podcast BBC Africa.