Gubernur California Gavin Newsom mendesak sekolah di seluruh negara bagian untuk membatasi penggunaan ponsel siswa di dalam kelas, demikian yang dikatakannya dalam suratnya kepada sekolah-sekolah.
Distrik Sekolah Unified Los Angeles – distrik terbesar kedua di AS – dan Santa Barbara Unified telah menerapkan pembatasan penggunaan ponsel di sekolah.
Pada tahun 2019, Newsom menandatangani undang-undang yang memberikan kepada distrik wewenang untuk mengatur penggunaan perangkat tersebut selama jam sekolah.
Siswa sekolah menengah memegang ponsel selama pelajaran di kelas.
“Penggunaan smartphone yang berlebihan di kalangan anak muda terkait dengan peningkatan kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya. Hasil survei terbaru dari Pew Research Center menemukan bahwa 72% guru di sekolah menengah atas dan 33% guru di sekolah menengah melaporkan gangguan ponsel sebagai masalah utama,” tulis Newsom dalam suratnya.
“Ditambah dengan peringatan dari Surgeon General AS tentang risiko media sosial, sangat penting untuk memberikan batas wajar untuk penggunaan smartphone di sekolah,” kata surat tersebut.
Newsom juga berargumentasi bahwa mengurangi penggunaan ponsel di kelas dapat meningkatkan konsentrasi, hasil akademis yang lebih baik, dan interaksi sosial yang lebih baik.
Dorongan untuk membatasi penggunaan ponsel di sekolah muncul di tengah keprihatinan dari para pemimpin kesehatan masyarakat bahwa platform media sosial sedang berkontribusi pada krisis kesehatan mental di kalangan anak muda. Pada bulan Juni, Surgeon General Dr. Vivek H. Murthy meminta agar label peringatan ditambahkan ke platform media sosial yang menyatakan bahwa penggunaan media sosial dapat dikaitkan dengan kerusakan kesehatan mental yang signifikan bagi remaja.
Virginia juga mengumumkan akan membatasi penggunaan ponsel di sekolah-sekolah K-12 umum. Pembatasan di negara bagian tersebut dijadwalkan mulai berlaku pada tahun 2025.