Sebuah undang-undang baru di Louisiana yang memerlukan Sepuluh Perintah untuk dipajang di setiap ruang kelas umum pada tanggal 1 Januari secara sementara diblokir oleh seorang hakim federal pada hari Selasa yang mengatakan bahwa undang-undang tersebut “tak konstitusional secara wajahnya.”,
Namun, ia juga mencatat bahwa tidak ada dokumen-dokumen lain — termasuk Konstitusi atau Bill of Rights — yang harus dipajang.
Dalam memberikan suatu larangan sementara, DeGravelles mengatakan bahwa para penentang undang-undang tersebut kemungkinan besar akan memenangkan gugatan mereka yang sedang berlangsung terhadap undang-undang tersebut. Gugatan tersebut berpendapat bahwa undang-undang tersebut melanggar ketentuan Amended Pertama yang melarang pemerintah untuk mendirikan agama atau menghalangi kebebasan beragama. Mereka berpendapat bahwa tayangan Sepuluh Perintah yang berukuran poster akan mengasingkan siswa, terutama mereka yang bukan beragama Kristen.
DeGravelles mengatakan bahwa undang-undang tersebut merupakan suatu bentuk paksaan agama tak konstitusional dari pemerintah terhadap siswa: “Seperti yang Diadukan, berdasarkan hukum, orangtua harus mengirim anak-anak mereka yang masih minor ke sekolah dan memastikan kehadiran selama jam sekolah reguler setidaknya 177 hari per tahun.”