Hamas dan Houthi di Yaman berduka atas kematian pemimpin sekutu Hezbollah, Nasrallah.

Gerakan militan Palestina Hamas berduka atas kematian pemimpin sekutu, Hassan Nasrallah dari Hezbollah, menyalahkan Israel atas apa yang disebutnya “kejahatan yang keji dan dampak berbahaya” terhadap stabilitas regional. Grup Islamis itu memperbarui solidaritas absolutnya dengan Hezbollah setelah gerakan Lebanon yang pro-Iran tersebut mengkonfirmasi pembunuhan Nasrallah dalam serangan udara Israel. Kelompok Houthi Yaman yang berpihak kepada Iran juga berduka atas kematian Nasrallah. “Konsekuensi yang tak terhindarkan adalah kemenangan dan lenyapnya musuh Israel dan entitasnya yang sementara,” tambah biro politik Houthi dalam sebuah pernyataan, sesuai dengan media mereka TV al-Masirah. Hezbollah, Hamas, dan Houthi adalah mitra dalam aliansi yang dipimpin oleh Tehran, dikenal sebagai “poros perlawanan” yang memandang Israel sebagai musuh utama.